Denpasar, majalahgaharu.com – Apresiasi Warna Indonesia 2018 telah diselenggarakan oleh Pewarna (Persatuan Wartawan Nasrani) pada Sabtu lalu (25/08) di Hotel Puri Saron-Seminyak, Bali. Selain para penerima apresiasi, juga hadir undangan dari berbagai perwakilan organisasi warga gereja di Bali. Ketua Umum Pewarna Yusuf Mujiono mengatakan pemilihan Bali sebagai penyelenggaraan AWI 2018 dikarenakan Bali masih dianggap sebagai simbol keberagaman dengan tingkat toleransi yang patut diteladani. “Saya berterima kasih dan bangga kepada masyarakat Bali yang konsisten menghargai keberagaman dan menjaga toleransi antar umat beragama. Kami memilih Bali karena sangat menghargai masyarakat Bali yang konsisten toleran di tengah kehadiran gerakan intoleran dan radikalisme. Menjadi tanggung jawab bersama untuk mengawal Pancasila, UUD 1945 dan merawat NKRI dalam bingkai kesatuan dan keutuhan bangsa.”
Terpilihnya Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III sebagai figur Penjaga Keberagaman disikapi sebagai momentum kebersamaan masyarakat Hindu dan Kristen/Katolik. “Mulai sekarang mari kita bahu membahu, gotong royong untuk membangun kerja sama antara umat Hindu dan umat Kristen baik di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan pariwisata. Dan kita memiliki satu musuh bersama yaitu kebodohan, kemiskinan dan tentu juga gerakan-gerakan radikalisme. Maka dari itu saya terima kasih kepada Pewarna yang sudah memberikan penghargaan ini, dan saya persembahkan kepada masyarakat Hindu,” jelas tokoh muda Hindu dan Senator DPD dari Bali ini. Figur penerima apresiasi lainnya dari Bali adalah Dr. Ir. I Wayan Koster MM., Dr. IGA Diah W. Srikandi WS. SE, MM., Dr. I Ketut Putra Suarthana, MM, Ph.D., termasuk pendiri dan pemilik pabrik kata-kata Mr. Joger.
Apresiasi Warna Indonesia 2018 dibuka oleh Dirjen. Bimas Kristen Kemenag RI Prof. Dr. Thomas Pentury M.Si., menghadirkan figur-figur yang secara konsisten dalam kurun waktu tertentu mewarnai di berbagai bidang pelayanan dan profesi dalam bingkai keberagaman. Hal ini terlihat jelas melalui mereka yang terpilih melalui mekanisme independensi yang dikawal ketat oleh Jahmada Girsang SH. MH. CLA.
Berikut beberapa nama figur lainnya penerima apresiasi: Robinson Tobing, Dr. Ronny Mandang, Dr. Antonius Natan, Dr. Jimmy M.R. Lumintang, MBA., M.Th, Lidya Natalia Sartono, Handojo Budhisedjati SH, Mulyadi Sulaiman, Gomar Gultom, Brigjen (Purn) Harsanto Adi, Letjen (Purn) Dr. HBL Mantiri, Jeffrey M. Dendeng, Fenny Yolandani SH., Dr ML Denny Tewu SE MM, Dr. Bernard Nainggolan SH, MH., Prof. Ir. Samuel Tirtamihardja, Hauw Santosa, Sugeng Teguh Santoso SH, Franky Sihombing. Mewakili kategorial lembaga antara lain Yayasan Transformasi Indonesia Cerdas, Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia, Universitas Mahendradatta, dan Universitas Dhyana Pura.
Pada kesempatan yang sama, General Manager Puri Saron Seminyak Nyoman Henry Arie Suarthana mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pewarna melaksanakan AWI 2018 dI Hotel Puri Saron Seminyak, begitupun ketua panitia Roy Agusta berharap ada kerja sama yang berkesinambungan antara Pewarna dan Hotel Puri Saron Seminyak. Menurut Roy Agusta, Pewarna hadir di Bali untuk menjadi jembatan dalam membangun hubungan baik antara umat kristen/Katolik dan umat Hindu, “Astungkara, semua berjalan sangat kondusif. Momentum yang baik ini harus segera ditindaklanjuti dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya.” Panitia Pelaksana juga menyampaikan terima kasih kepada para pendukung acara, khususnya kepada Puri Saron Hotel Group, Yayasan Transformasi Indonesia Cerdas, PT. Bintang Toedjoe, PT Supervulkanin Adijaya, Tirta Radio dan TV, PT Starmika, Yayasan Komunikasi Indonesia, Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Asosiasi Pendeta Indonesia (API), MPAG (Musyawarah Pelayanan Antar Gereja) Denpasar, Universitas Mahendradatta, Universitas Dhyana Pura, STIE Triatma Mulia. [RA]