GKRI Karmel Mengedepankan Kualitas Jemaat Dalam Perayaan HUT-nya Ke-24 Tahun

Ayo Bagikan:

Jakarta, majalahgaharu.com-Ruangan Grha Gereja Kristen Rahmani Indonesia (GKRI)  jemaat Karmel, malam itu penuh sesak, menggelar ibadah syukur dalam rangka HUT gereja  yang ke 24 tahun sekaligus mensyukuri atas bertambahnya usia Pdt. Dr Ronny Mandang gembala jemaat GKRI Karmel, Kamis 5/02/20, ITC Permata Hijau Jakarta Selatan.

Ibadah yang dipadati jemaat dan tamu undangan tersebut diisi dengan dua persembahan pujian Trinity Choir asuhan mendiang Bona Sihombing dan New Life, sedangkan ibadah dipimpin Pdt Gomar Gultom M.Th Ketua Umum PGI,  dengan tema Burung Rajawali yang besar dengan sayap yang kuat dan panjang.

Tema yang berarti dengan seekor burung rajawali yang besar dengan sayap besar artinya jemaat siap kemana-mana, dan siap diutus kemana saja.

Ronny Mandang yang juga ketua umum PGLII ini, ketika ditemui seusai ibadah  mengatakan sepanjang 24 tahun perjalanan GKRI Karmel yang awal perintisan bertempat di Hotel Pansarifasific  lebih pada menitikberatkan kualitas jemaat. Di mana terang Ronny, gereja lebih pada memberikan pembekalan dengan menyekolahkan jemaat yang terpanggil dan berpotensi untuk menjadi pelayan-pelayan Tuhan.

“Terakhir ini kami menyekolahkan jemaat hingga doctor di Jogya, dan saat ini pelayanan di Jawa Timur”, tandasnya serius.

Artinya dalam pelayanan di GKRI Karmel, lebih pada membentuk orang menjadi seorang penginjil ataupun pendeta kemudian di utus.

Sekalipun kecil gereja ini tetapi sudah menghasilkan 17 pendeta yang dilahirkan dari gereja ini dan 16 penginjil yang tugasnya hampir setara dengan pendeta.

GKRI Karmel yang memiliki tema semakin mengakar dan berbuah tinggi lebat, ini lebih pada harapan kepada jemaat ingin  bahwa dengan pohon yang berakar kuat dan bertumbuh besar,  itu artinya kuat dan tidak mudah goyang, demikian pula dengan jemaat Karmel pada khususnya, agar tetap kuat dan tak mudah goyah.

“Sekarang banyak gereja yang pengen jemaatnya banyak tetapi iman atau pengajarannya dangkal, sedangkan pilihan saya lebih suka sedikit tetapi dalam dalam pemahaman imannya”, imbuhnya.

Perjalanan GKRI Karmel ke ITC Permata Hijau bukan berarti tanpa aral yang menghadang, seperti pada awal-awal gereja ini pindah, ada beberapa warga yang ada disekitar lingkungan menolak kehadiran gereja, bahkan sempat meresolusi gereja ini.

Tetapi dengan kesabaran dan pendekatan yang dilakukan terhadap warga masyarakat sekitar akhirnya hingga sekarang bisa diterima.

“Waktu itu saya harus nongkrong di beberapa warung di sekitar, membaur dengan masyarakat dan makan ngupi bersama-sama mereka, akhirnya mereka terbuka dan bisa menerima Gereja, dan saat perayaan HUT kali ini Pak RTnyapun hadir dan memberikan kata sambutan”, bebernya bercerita bagaimana kisah GKRI Karmel ada di ITC Permata Hijau ini.

Berbicara pilihan tempat, Ronny berujar kalau tempat ini tidak banyak gereja, hanya dua saja, bandingkan dengan Mall atau ruko-ruko yang lain banyak sekali gereja-gereja berdiri.

Dalam HUT yang ke 24 tahun, Ronny berharap agar gereja bisa hadir menjadi berkat dan jemaatpun siap untuk diutus dalam memberitakan Injil. Baginya gereja harus berdampak ditengah masyarakat, seperti yang telah GKRI Karmel lakukan, di mana gereja memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar seperti bakti sosial, pengobatan dan lain sebagainya.

Saat ibadah syukur tersebut juga dilangsungkan pelantikan bagi para pengerja yang siap diutus untuk bekerja memberitakan Injil. Beberapa tamu undangan yang hadir selain Pdt. Gomar Gultom ketua PGI, nampak hadir Pdt. Dr Nus Raimas mantan ketua PGLII, Pdt. Bambang Jonan gembala sidang GBI Medan yang akan menjadi tuan dan nyonya penyelenggaraan Munas PGLII, Pdt Herite Lebang mantan Ketua Umum PGI, Pdt Mulyadi Suleman ketua PGPI, Jajaran PGLII DKI seperti ketua umumnya Pdt. Rory Sekum Pdt Antonius Natan, Hartidjah dll.

 

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Harti Hartidjah, SE S.H RUU Ketahanan Keluarga Banyak Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Fri Mar 6 , 2020
Jakarta, majalahgaharu.com-Rancangan Undang-Undang Ketahanan Keluarga dinilai terlalu masuk ke ruang privat dan diskriminatif terhadap perempuan, ungkap Harti Hartijah ketika dijumpai saat acara HUT GKRI Karmel, Permata Hijau Jakarta Selatan, Kamis 5/03/20. Lebih lanjut Harti yang juga  aktivis perempuan  mendesak agar draf  itu segera dicabut dalam daftar program legislasi nasional atau […]

You May Like