Jakarta, Majalahgaharu.com- Pandemi Covid-19 memang menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya menginfeksi dan menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia, Covid-19 juga telah mengubah tatanan kehidupan manusia.
Namun keadaan ini tidak berarti harus memaksa masyarakat selalu hidup dalam kondisi yang penuh ketakutan, melainkan harus tetap optimis dan selalu berusaha serta diiringi oleh doa. Seperti yang tergambar di dalam kegiatan bersama yang digagas oleh Silaturahmi Persaudaraan Indonesia bersama Forum Betawi Rempug (FBR).
Acara yang dikemas dalam dialog dan Rally Doa untuk Keselamatan Indonesia bertema, ‘Tangguh di Tengah Pandemi’ dalam rangka menyongsong HUT ke-17 Republik Indonesia, itu, diadakan di Sekretariat FBR Korwil Jakarta Pusat, Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Selasa (21/07/2020).
Dalam kesempatan itu penggagas silaturahmi dan Rally Doa, Pdt. Shepard Supit, hadir didampingi pemerhati perempuan, Indriati Tjipto Wenas; dan Merry Hadassah yang mewakili lembaga Tali Kasih Persaudaraan Indonesia. Sedangkan dari FBR dihadiri langsung oleh Imam Besar sekaligus Ketua Umum FBR, K.H. Lutfi Hakim, MA; serta Ketua Umum Srikandi FBR, Zakiah Hakim.
Rally doa bersama diawali dengan ramah-tamah dan sambutan dari masing-masing perwakilan dengan penuh semangat kekeluargaan. Dalam sambutannya di hadapan perwakilan Pengurus Cabang dan Ranting FBR se-DKI Jabodetabek, Pdt. Shepard Supit mengemukakan bagaimana Covid-19 tak hanya berdampak secara kesehatan, namun juga secara ekonomi.
Keadaan tersebut, tambahnya, tak menutup kemungkinan dapat meningkat menjadi krisis moral. Untuk itu diperlukan sebuah sinergitas dari setiap anak negeri, termasuk di dalamnya umat antar agama maupun organisasi kemasyarakatan, untuk saling mendukung dan berdoa bersama bagi keselamatan bangsa.
“Kenapa tidak kami silaturami dan bincang-bincang menyiasati kondisi dari bangsa ini? Kita berharap dengan berdoa. Tetapi lewat doa bersama ini bukan semata doa melainkan ada pula dialog di dalamnya. Diharapkan kita bisa menyepakati hal-hal yang bisa kita kerja samakan untuk kemaslahatan bangsa,” ujar Pdt. Shepard Supit.
Pdt. Shepard Supit lalu mengajak pihak FBR bersama dengaan elemen bangsa lainnya untuk terus berpartisipasi dalam mempererat kebersamaan maupun persatuan bangsa.
“Karena inilah tujuannya dari kita untuk kumpul bersama-sama. Ke depan mudah-mudahan dengan kebersamaan, dengan persatuan yang kita bangun, kemudian kita bisa mencari jalan keluar dari permasalahan yang kita hadapi hari-hari ini,” tambahnya.
Masa pandemi juga berimbas langsung terhadap dunia pendidikan Indonesia. Iin Tjipto yang juga merupakan praktisi pendidikan di kesempatan tersebut mengajak kaum ibu dari Srikandi FBR untuk berpartisipasi menjadi fasilitator bagi anak-anak muda yang putus sekolah atau sedang bergumul dengan kenakalan remaja, secara khusus di tengah masa pandemi ini.
Dia berharap, ke depannya akan ada sebuah kerja sama di bidang pendidikan, di antara kedua lembaga yang bertemu di sore hari itu. Apa yang disampaikan Iin kemudian mendapatkan dukungan dari Merry Hadassah.
“Karena itu pada waktu saya diajak ke sini, saya bersyukur. Karena dengan ini kita akan juga punya kerja sama,” tuturnya. “Hari ini suatu kehormatan bagi kami, Tali Kasih Persaudaraan Indonesia, untuk kenal dengan FBR. Kita akan terus menjalin hubungan,” sambung Merry Hadassah ketika memberikan sambutan.
Silaturahmi Persaudaraan Indonesia dengan FBR juga menjadi momen untuk mendorong peranan kaum perempuan di tengah pandemi. Zakiah Hakim selaku pengurus Srikandi FBR bertutur bagiamana kaum perempuan bisa memainkan peran yang signifikan bagi kemaslahatan bangsa di masa pandemi. Menurutnya, pandemi yang sedang berlangsung hendaknya disikapi oleh jajarannya dengan turut serta menabur kebaikan bagi sesama.
“Mudah-mudahan ini menjadi suatu landasan kita untuk bekerja sama dalam menangani dampak pandemi corona ini. Srikandi FBR itu semuanya berawal dari wilayah masing-masing. Kebetulan hari ini hadir dari berbagai perwakilan wilayah, dari Depok, Tangerang, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Bekasi Kota dan Bekasi Kabupaten. Alhamdulillah, saya berharap bahwa dari silaturahmi ini akan ada tindak lanjut ke depan untuk kita menabur kebaikan ,” ungkap Zakiah.
Imam Besar FBR dalam pesannya menyambut baik acara silaturahmi, dialog dan doa yang diselenggarakan. Pada kesempatan itu dirinya lalu mengungkapkan tentang pentingnya menjaga semangat Pancasila sebagai muruah bangsa Indonesia, di tengah segala perbedaan yang ada. Terutama di tengah menghadapi masa sulit seperti saat ini.
Lutfi lalu mengatakan bangsa Indonesia harus tetap bersatu dan mensyukuri setiap anugerah yang telah Tuhan berikan, termasuk mesti bersyukur karena bisa dipersatukan oleh Pancasila walau berasal dari beraneka ragam suku, etnis, budaya dan agama.
“Kita satu-satunya yang kaya etnis, kaya budaya dan kaya agama. Kita ada karena perbedaan. Oleh karena itu yang beda jangan disama-samakan, yang sama jangan dibeda-bedakan,” ujarnya.
Acara silarutahmi dan dialog Persaudaraan Indonesia bersama FBR turut diisi dengan menyanyikan bersama lagu nasional karya Ismail Marzuki, Indonesia Pusaka. Usai bernyanyi bersama, Pdt. Shepard Supit membawakan doa bersama dengan ajaran Kristiani, dilanjutkan dengan K.H. Lutfi Hakim yang berdoa menurut iman Islam. Selepas doa bersama, para peserta kemudian beramah-tamah dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Acara silaturahmi dan dialog Persaudaraan Indonesia kali ini merupakan perhelatan yang ke-4 kalinya. Sebelumnya, acara diadakan pula di Mess Papua (Cenderawasih), yang terletak di Tanah Abang, Jakarta Pusat.