Jakata, majalahgaharu.com-Pengamat politik dan juga dosen di salah satu universitas Kristen Dr. Merphin Panjaitan meresponi tentang pergantian menteri termasuk salah satunya menteri agama pada tanggal 23 Desember 2020, setelah pelantikan menteri baru, menteri agama yang baru, bapak Yakut Cholil Oumar menyampaikan rencananya membuat Kementerian Agama menjadi kementerian bagi semua agama, tanpa diskriminasi.
Kami pikir rencana ini benar, dan perlu di dukung oleh semua pihak, agar segera terwujud. Semua warganegara 
Indonesia, apapun agamanya, memiliki kedudukan sama di dalam hukum dan pemerintahan; UUD 1945, Pasal 27 Ayat (1) menyatakan: Segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Dalam upaya mempercepat terlaksananya rencana tersebut, Merphin menyampaikan doa, dukungan dan usulan sebagai berikut:
Pertama, mengucapkan selamat atas pelantikan bapak Yakut Cholil Oumar menjadi Menteri Agama Republik Indonesia. Kami doakan, bapak Menteri mendapat perlindungan dan bimbingan dari Tuhan, agar sukses menjalankan tugas, membawa keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa diskriminasi.
Kedua, mengusulkan, agar di Kementerian Agama RI dibentuk Diretorat Jenderal Kepercayaan, agar Kementerian Agama dapat melayani para penghayat kepercayaan dengan baik, sama seperti yang dilakukan kepada para penganut agama.
Ketiga, mengusulkan, agar Kakanwil Kementerian Agama juga bisa dijabat oleh penganut agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan penganut Kepercayaan; misalnya penganut Hindu di Bali, penganut Katolik di NTT, penganut Kristen di Sulawesi Utara, dan penganut Kaharingan di Kalimantan Tengah.
Keempat, juga mengusulkan, agar doa dalam acara kenegaraan di masing-masing daerah, yaitu provinsi, kabupaten dan kota, disesuaikan dengan komposisi penganut agama di daerah setempat.
Bukan hanya sekedar mengusulkan namun sebagai sesama anak bangsa masyarakat, Merphin siap mendukung kerja-kerja bapak Menteri dalam mewujudkan kehidupan keagamaan yang bebas dan rukun, sebagai bagian dari perwujudan cita-cita nasional, Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Demikianlah doa, dukungan dan usulan kami, semoga bapak Menteri berkenan. Salam Perjuangan. Merdeka.
