Sidang M Kace terkait dugaan penodaan agama sudah berjalan cukup melelahkan, giliran kini akan mendengarkan tuntutan jaksa penuntut umum yang di pengadilan Negeri Ciamis Jawa Barat. Menghadapi sidang tuntutan tersebut Kamaruddin Simanjuntak selaku penasihat hukum M. Kece ketika ditemui di kantornya di bilangan Kedoya Jakarta Barat, memaparkan tentang kesiapannya dalam sidang lanjutan Kamis 24 Februari 2022 nanti.
Pertama, lanjut Kamaruddin yakni berdoa kepada Tuhan memohon ampun atas dosa perkataan, dosa dan tindakan kemudian memohon pentunjuk supaya dalam menghadapi perkara ini Tuhan Yesus senantiasai memelihara hati dan pikiran terutama M kece dan keluarganya, demikian juga dengan tim penasihat hukum. Tentu saja dalam menghadapi perkara ini ke depan. Artinya kalau kita mengandalkan Tuhan itu percaya bahwa segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan Yesus yang memberikan kekuatan kepada kita sebagaimana di maksud dengan Filipi 4 ayat 13.
Kedua mempersiapkan berkas-berkas dan bukti bukti yang menyanggah surat dakwaan jaksa penuntut umum bahwa tidak benar terdakwa M Kece menyebarkan berita bohong sebagaimana yang dimaksud dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum yang didasarkan pasal 14 pasal 1 dan 2, undang-undang pada tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Kemudian mengumpulkan bukti-bukti untuk menyangkal dakwaan jaksa penuntut umum terkait dengan penerapan pasal 156 A tentang penistaan agama. Karena M Kece sesungguhnya tidak ada niat dia untuk menista atau mengotori baik untuk agama Islam maupun agama Kristen karena dakwaan jaksa penuntut dengan menyebut Bismi Yesus, Alhamdu yesus seolah-olah dikualifisi mengotori surat Alfatikah dari saudara-saudara umat Muslim.
Padahal aklau bicara Bismi artinya dengan menyebut, jadi kalau bismi yesus artinya dengan menyebut nama Yesus. Di mana dalam ajaran Umat muslim Yesus juga diamini sebagai nabi Isa AS,atau Isa Almasih dan ada juga ayat yang mengatakan bahwa Isa Alamasih itu terkemuka di dunia dan akhirat.
Dalam keyakina Kristen Yesus adalah Allah atau firman yang menjadi manusia, maka ketika mengucapkan seperti diatas mana yang menyalahi atau mengotori bahkan menodai, karena Yesus kan kudus dan suci. Belum lagi banyak lagi ayat-ayat yang merujuk tentang ketuhanan Yesus baik di kitab Yesaya, Injil Yohanes di Injil.
Artinya penyebutan baik Bismi Yesus dan alhamduYesus bagi orang Kristen tidak masalah karena Yesus untuk Katolik dan Kristen diyakini sebagai Allah, sedangkan kalimat tersebut bukan mutlak milik dari agama tertentu atau Muslim saja jadi tidak boleh bahasa itu diklaim hanya milik salah satu agama, karena bahasa itu sudah milik dunia dan segala bangsa. Sekali lagi kata itu hanya kreatifitas dari pak Kace.
Lalu kemudian M Kece ini disebut menyebar kebencian yang berbau SARA ini dakwaan ketiga, padahal apa yang dikatakan M Kece tentang Jin itu hanya menjawab UAS yang disalib ada jin kafir menengok kekiri atau ke kanan memanggil-manggil haleluyah. Kalau memang M Kece dituduh menyebar kebencian kenapa ngga diperlakukan yang sama dengan yang mengatakan tentang di salib ada jin tersebut, padahal sudah diucapkan sejak 2019 yang lalu, belum lagi banyak oknum yang mengucapkan tentang kebencian kalau Yesus anak perzinahan dengan tentara Romawi, Yesus baru dilantik menjadi Tuhan 350 tahun.
Padahal Yesus dikekristenan adalah Alfa omega yang awal dan akhir bahkan nuabuatan Zaman Adam sudah disebut, tentang firmanNya kalau antara keturunan perempuan dan naga tua ini akan bermusuhan satu akan meremukan tumit manusia dan manusia akan meremukan kepala ular. Ayat ini bagi orang Kristen merujuk pada Yesus sebagai anak Maria.
Jadi sekali lagi tak ada niat sedikitpun kebencian M Kece, bahwa misalnya dia katakan tak benar di atas salib itu tidak jin kafir itu memang itu benar. Dan di alkitab tak ada satupun dasar yang menyatakan di salib ada jin justru sebaliknya di kitab mereka ada yang mengatakan tentang Jin
“Dan itu fakta dan oleh ahli sudah dibacakan baik bahasa aslinya maupun alih bahasa Indonesia, persoalan komentar-komnetar semua penceramah pasti juga berkomentar”, tegas Kamaruddin. Ada misalnya pendeta bahas ayat yang sama tetapi komentarnya berbeda-beda ada yang dibawa lucu ada juga yang serius.
Intinya yang disampaikan dalam ceramah M Kece ada dasar jadi bukan karang-karangan sendiri, kalau Isa itu pernah lahir, pernah mati dan bangkit kembali di salah satu ayat di sanapun ada yang mengatakan diberkatilah waktu lahir waktu mati dan wakti bangkit bahwa ada ayat lain kalau Isa tidak mati dan diserupakan, namun pertanyaannya sampai sekarangpun belum bisa dijelaskan siapa yang diserupakan tersebut.
Sebagai pengacara Kamaruddin melihat apa yang disampaikan M Kece ada dasarnya perkara komentar dalam pembahasan ayat toh semua penceramah juga sama dan setiap komentarnya berbeda-beda sekalipun ayatnya sama. Kalaupun mereka menilai berbeda itu hak mereka, cuma sebagai pengacara harus mempersiapkan bukti-buktinya, hasilnya nanti semoga hakim itu hatinya tersentuh Tuhan, sehingga keputusannya yakin dan benar, sehingga bermanfaat.
Sekalipun Kamaruddin prihatin banyak ketidakadilan karena ada jutaan orang yang melakukan dugaan penistaan agama baik di youtube maupun medsos lainnya, namun hanya M Kece yang diproses. Makanya dia berharap ke depan Polisi bisa bekerja lebih baik dan professional dalam menangani kasus-kasus yang ditengarai dugaan penistaan agama. YM
