BATAM-Majalahgaharu.com Perayaan Ke 51 tahun Persekutuan Gereja Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) di gelar di salah satu hotel di kawasan kota Batam Kepri Selasa 30/8/22.
Beberapa utusan sinode dan lembaga anggota PGLII dari seluruh Indonesia hadir dalam perayaan tersebut, kemudian perayaan dibuka dengan ibadah di mana firman Tuhan yang dibawakan Pdt. Dr Ronny Mandang M.Th ketua umum PGLII.
Menjadi dasar firman Tuhan diambil dari Matius 28 ayat 19- 20, menekankan pentingnya setiap warga atau anggota PGLII berani memberitakan Injil bagi Indonesia. Tentu saja Injil itu kabar baik dan harus disampaikan dalam segala situasi dan rintangan apapun Injil tetap diberitakan tegas Ronny Mandang.
Menarik dalam perayaan HUT ke 51 tahun, kali ini PGLII membuat seruan terkait dengan kondisi bangsa dan negara yang disampaikan langsung oleh ketua Umum Pdt Dr Ronny Mandang.
Dalam seruan tersebut antaranya mendukung dan mengapresiasi kerja pemerintah Presiden Joko Widodo dan kabinetnya yang berhasil membangun infrastruktur jalan, kemudian kecepatan pemerintah dalam menanggulangi pandemi covid 19, di mana Indonesia adalah salah satu negara yang paling cepat mengatasi pandemi covid19 ini.
Kemudian perihal kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian juga mendapat sorotan dari PGLII.
Namun tak dipungkiri masih ada beberapa persoalan di tengah berbangsa dan bernegara terkait adanya sekelompok orang yang masih menyebarkan paham radikal dan intoleran. Di mana kelompok tersebut ingin mengganti ideologi negara dengan dasar agama atau kilafah. Dalam hal ini PGLII meminta pemerintah segera mengatasi dengan kelompok yang pahamnya anti Pancasila dan keberagaman.
Kemudian tentang sampah plastik ini juga menjadi perhatian serius bagi PGLII mengingat dampak yang ditimbulkan oleh sampah plastik yang sulit di daur ular akibatnya merusak ekosistem.
Untuk itu dalam HUT ke 51 mengajak dan sekaligus melarang penggunaan bahan bahan dari plastik baik di rumah rumah tangga jemaat kegiatan greja dan kegiatan lainya dengan mengganti bahan yang ramah lingkungan
“Mulai hari ini saya mengajak untuk tidak memakai plastik dalam setiap kegiatan”, ajak Pdt Ronny serius.
Adapun puncak acara perayaan HUT Ke 51 tahub pihak Pengurus Pusat PGLII mengajak jemaat untuk mengatasi pemanasan global dengan menanam pohon baobap yakni sebuah pohon dari Afrika yang bisa mencapai usia ribuan tahun dan yang paling penting pohon tersebut menghasilkan tiga manfaat atau three life antaranya bisa menyimpan air, penghijauan serta buahnya yang banyak manfaatnya.
Bukti ajakan menanam pohon Baobap Pdt Ronny Mandang dibantu panitia membagikan secara simbolik biji pohon baobap kepada jemaat termasuk walikota Batam dan juga anggota DPDRI dari Kepri Richard Pasaribu.
Sebelumnya Richard Pasaribu anggota DPD RI dari Kepri yang didaulat oleh ketua Panitia mewakili undangan mencoba membagikan pengalamannya semasa mahasiswa dulu dengan lembaga aras Injili ini.
“Saya masih ingat semasa mahasiswa dulu mengikuti acara PGLII yang dulu masih nama PII dengan mendiang Bapak Pdt Petrus Octavianus menggelar acara di Senayan, sebagai mahasiswa tentu banyak hal yang saya petik, termasuk bagaimana Indonesia harus menerima kabar baik”, terang pria yang berjemaat di gereja Baptis ini.
Lebih lanjut tandas Richard, berkenaan menghadapi adanya tindakan oknum intoleran yang mencoba melarang salah satu ibadah gereja Katolik. Dalam situasi tersebut Richard melakukan pendekatan degan mengkomunikasikan kepada semua pihak baik PEMDA maupun oknum yang melarang.
Perayaan HUT Ke 51 dihadiri sekitar 500 jemaata, Ferry Pandiangan ketua panitia mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dari Pengurus PGLII Pusat yang mempercayakan Batam sebagai tuan dan nyonya rumah dan helatan akbar perayaan HUT secara nasional dan tentu menjadi suatu kehormatan bagi PGLII Kepri, ungkapnya.
Perayaan HUT PGLII ke 51 tahun ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum Pdt Ronny Mandang yang didampingi Pdt Nus Raemas serta ketua PGLII Batam Pdt Jimmy Loho dan beberapa ketua sinode kemudian dibagikan kepada Walikota Batam, anggota DPD RI Richard Pasaribu dan para ketua sinode serta Yayasan. YM