JAKARTA – Dalam Rangka Dies Natalis Program Pascasarjana Ke-27, Program Studi Magister Manajemen UKI bekerjasama dengan UPT Perpustakaan UKI dan UKI Press menyelenggarakan acara: Bedah Buku ‘How to Develop Corporate in Indonesia Especially in Region’ karya Dr. M.L. Denny Tewu, S.E., M.M. di Aula Pascasarjana UKI, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu, (29/10).
Dalam paparannya Dr. Denny Tewu, menyampaikan bahwa pembahasan dalam bukunya khusus mengenai penerapan Good Corporate Governance dan budaya perusahaan, dalam rangka Initial Public Offering/Go public.
Menurut Denny, buku ini merupakan lanjutan dari buku yang sudah pernah ditulis sejak 13 tahun lalu, yaitu buku berjudul ‘Meningkatkan Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah’. “Waktu itu, saya katakan bahwa tahun 2030 Indonesia akan menjadi raksasa ekonomi baru, tentu dengan mendorong potensi daerah,” ujar Kaprodi Manajemen Pascasarjana UKI ini. Denny Tewu menuangkan tulisan dalam 12 BAB, mulai krisis ekonomi, gambaran umum BUMD, perusahaan daerah Go Public, penerapan konsep Good Corporate Governance pada perusahaan, membangun budaya, etika dan bisnis, dan lainnya.
“Saatnya perusahaan daerah menjadi perusahaan nasional bahkan internasional melalui Go Public. Targetnya perusahaan daerah menjadi besar,” kata Komisaris Utama PT. Asuransi Maximus ini.
“Beruntung bahwa kita di UKI khusus prodi Magister Manajemen mempelajari dari sudut pandang manajemen resiko. Ada pelajaran berharga dari krisis ekonomi AS, Eropa, Asia Tenggara dan apa penyebabnya. Seharusnya BUMD dan perusahaan daerah akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Potensi luar biasa, asal SDM tersedia,” beber mantan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera.
Mengacu Data BEI Tahun 2019, dari 655 perusahaan yang tercatat di bursa, hanya 14 perusahaan dari Pulau Sumatera, 522 dari DKI Jakarta, 35 dari Jawa Barat dan 35 Jawa Timur. Hanya 2,13 % perusahaan terbuka yang dari luar Jawa itupun hanya dari Sumatera
“Saya berharap daerah bisa menjadi tuan untuk daerahnya di Indonesia,” pungkasnya dengan mengingatkan pentingnya mengedepankan Good Corporate Governance (GCG).
“Saya ingin mendorong pemerintah dan warga daerah untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk menggairahkan ekonomi daerah dengan cara mendirikan perusahaan daerah sehingga menopang ekonomi daerah menuju kesejahteraan rakyat. Pemerintah daerah dapat mendukung iklim investasi yang berdampak pada membaiknya kinerja keuangan perusahaan daerah demi mendukung pembangunan daerah,” ujar Denny Tewu.
Tampil sebagai Pengulas, Prof. Roy H.M Sembel, banyak membahas kondisi perekonomian daerah, nasional dan dunia saat mengalami krisis ekonomi.
“Untuk masuk bursa, sebuah perusahaan daerah harus mempersiapkan diri. Karena, keuntungan dengan masuk bursa, perusahaan bisa mendapat dana dengan mudah,” tukas Guru Besar Ekonomi Keuangan Dalam dan Luar Negeri.
Prof Roy Sembel juga menyinggung manfaat dan konsekuensi IPO. “Maka GCG harus dimonitor. Ini bisa dipelajari dalam buku ini,” ujarnya.
Mengutip pandangan Prof. Ram Charan bahwa banyak yang berubah tapi ada hal tidak bisa dilupakan. Kemudian belajar dari Warren Buffet’s yang berpandangan untuk berhasil berinvestasi di perusahaan yang hebat, maka kriterianya GCG harus bagus.
Yang tak kalah penting, kata Roy Sembel, setiap perusahaan harus memanfaatkan teknologi dan mengubah pola pikir. Menurutnya, lanjutan dari Good Corporate Governance menjadi Good Corporate Citizen nantinya.
“Diharapkan dosen-dosen UKI bisa berkolaborasi dengan mahasiswa Prodi Magister Manajemen dalam membuat buku baru sebagai kelanjutan buku ini,” sarannya.
Direktur Program Pascasarjana UKI Prof. Bernadetha Nadeak, mengatakan acara bedah buku ini bisa berguna bagi semua pihak secara akademis, terutama mahasiswa Magister Manajemen bisa mendapat tambahan ilmu.
Wakil Rektor UKI Bidang Akademik dan Inovasi, Dr. Hulman Panjaitan, SH, MH yang hadir membuka, mengatakan sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara bedah buku ini.
Program Pascasarjana UKI memiliki 8 prodi, maka diharapkan setiap bulan bisa diselenggarakan acara bedah buku seperti ini. “Ini bisa menjadi kontribusi besar bagi bangsa dan negara kita,” ujarnya.
Acara yang dimoderatori Singgih Sasongko, S.IP, M.Si berlangsung secara hybrid, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari peserta.