Depok, MajalahGaharu.com – Pengurus Perkumpulan Seluruh Pendeta Indonesian Raya (PSPI-R) DPC Depok yang diketuai Pdt. Samuel Riwu dan jajarannya dilantik, Selasa (21/01/2025) bertempat di GPPS, Jalan Raya Bogor, Depok.
Ketua Umum PSPI-R Pdt. Yohanes Andri mengingatkan bahwa salah satu visi yang dikasih Tuhan dalam membangun PSPI-R adalah perlu kesatuan dan kebersamaan pendeta (gereja) dalam menghadapi permasalahan dalam gereja.
“Kalau kita jalan sendiri-sendiri tidak terlalu perhatikan berbeda kalau berjuang bersama pasti lebih baik. Dulu memang kita bentuk PSPI saja tetapi pemerintah meminta menambahkan Raya menjadi PSPI-R,” ungkapnya sembari mengucapkan selamat untuk DPC Depok.
Ketua DPC PSPI Depok Pdt. Samuel Riwu dalam sambutannya, bahwa acara pelantikan pengurus DPC Depok bisa berlangsung baik berkat dukungan semua pihak seperti DPP, DPW dan juga Pdt. Lukas Kacaribu.
“Terima kasih teman-teman yang sudah bergabung jadi pengurus. Kita bersama bekerja secepatnya memajukan PSPI-R Depok dan mendukung gereja di Depok,” katanya.
Walikota Depok yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Depok Gandara Budiana menyampaikan dengan dibentuk organisasi ini (PSPI) dari pusat ke daerah akan berdampak.
“Kita berharap PSPI-R dapat berperan memantapkan persatuan dan kesatuan, memantapan kondusivitas kota Depok dan tetap menjaga toleransi,” ujarnya.
Kesbangpol Depok, yang diwakili Erna menyampaikan posisi Kesbangpol adalah membersamai kegiatan keagamaan dan politik di kota Depok.
“Perhelatan besar kita lalu, Pileg dan Pilpres 2024 berlangsung dengan baik karena partisipasi Bapak/Ibu sekalian juga. Mari terus membangun Depok,” tandasnya.
Sementara dalam kotbah yang dilayani Pdt. Dr. Lukas Kacaribu, M.Div mengutip kitab Yehezkil 22-30. Pengusaha dan advokat senior ini mengingatkan bahwa lewat ayat ini, bicara begitu bobroknya kehidupan sosial Israel saat itu sehingga mencari Tuhan.
“Kejahatan tidak hanya di eksekutif, legislatif dan yudikatif banyak juga termasuk di gereja. Pendeta juga banyak melakukan. Itu yang terjadi di Israel, bahwa Yehezkil melihat bobrok dan kejahatan,” ungkap Ketua Dewan Pengawas PSPI-R. Keadaan ini membuat Tuhan marah.
Ia, mengingatkan bahwa apa pun yang terjadi di kota Depok, bukan tanggung jawab pendeta, tetapi ini merupakan tanggung jawab kolektif bersama. “Tugas saudara dan saya secara bersama,” tukasnya. Tanda kehancuran itu tidak ada lagi yang berdoa. Ini bentuk ketidaktaatan kepada Tuhan.
Acara dihadiri Ketua DPP Pusat Pdt. Yohanes Andri, DPW Jawa Barat Pdt. Elizabeth dan pengurus PSPI-R. PSPI-R berdiri 20 Oktober 2010 di Bandung, untuk wadah independen bagi pendeta.