Majalahgaharu.com Jakarta Musyawarah Nasional (Munas) Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) ke 13 sudah merampungkan semua agendanya di mana puncaknya di tandai dengan pemilihan ketua umum PGLII. Pendeta Tommy Lengkong sebelumnya sebagai sekretaris umum PGLII periode 2020-2024 terpilih menjadi ketua umum periode 2025-2029 setelah meraih suara terbanyak dari lima calon lainnya.
Pendeta Tommy Lengkong yang didampingi Pdt. Yohanes Suprandono bendahara umum dan Pdt. Samuel Kusuma Sekretaris I ketika ditemui saat jamuan makan malam di Bukit Doa Nusantara Kamis 20 Maret 2025, bangga atas kerja keras panitia yang diketuai Pdt. Dr Anton Tarigan dan sekretaris panitia Pdt. Samuel Kusuma M.Th. Lewat kerja kerasnya itu panitia mampu menyelenggarakan munas ini dengan baik sejak pembukaan di DOM hingga persidangan di Auditorium Living Plaza Balikpapan.
Kemudian terkait terpillihnya menjadi ketua umum, pendeta yang kalem ini mengaku bahwa semua itu karena anugrah Tuhan. Untuk itu Tomy berharap dukungan semua pihak demi kemajuan wadah kaum injili ini. Dengan terpilihnya sebagai ketua umum Tommy Lengkong yang pernah sebagai sekretaris umum Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) sudah menyusun beberapa pengurus pusat.
“Ke depan sesuai mandat yang tertera di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, pengurus terpilih agar segera menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) selama tiga bulan ke depan terhitung sejak terpilihnya sebagai ketua umum”, tandasnya serius.
Adapun agenda rakernas tersebut antaranya melengkapi kepengurusan PGLII Pusat serta menjabarkan program kerja secara terperinci dari hasil munas kali ini.
Ketika ditanya target paling dekat adalah merampungkan pembangunan gedung atau sekretariat PGLII di Ibukota Nusantara (IKN). Untuk mewujudkan kantor pusat PGLII itulah ditunjuk Pdt. Samuel Kusuma M.Th pendiri gereja Bethany Nusantara yang memiliki potensi serta kemampuannya dalam mengkoneksikan antara pengurus pusat di Jakarta dan Kalimantan Timur (khususnya IKN). Terlebih sosok Pdt. Samuel Kusuma seorang yang bekerja keras, diyakini apa yang diharapkan segera dibangunnya kantor PGLII di IKN segera terwujud.
“Pendeta Samuel Kusuma itu memiliki banyak hal yang bisa dikerjakan serta pengalamannya itu akan memperkaya kita”,kata Pdt. Tommy Lengkong yakin.
Kembali penyempurnaan kepengurusan faktor perempuan itu pasti akan dipilih mengingat komposisi perempuan memang dibutuhkan, hanya perlu waktu serta pertimbangan matang sehingga akan terpilih yang tepat dalam kepengurusan PGLII Periode 2025-2029 ini.
Sementara Pdt. Yohanes Suprandono yang juga masuk salah satu kandidat ketua umum ini bangga kepada panitia munas sekalipun waktu persiapannya singkat namun mampu menggelar hajatan nasional Munas PGLII dengan baik dan sukses. Lalu dengan dipercayanya menjadi bendahara umum, sehubungan dengan tugasnya adalah merapikan laporan keuangan dengan sistem administrasi yang transparan.
Selain itu dipilihnya Pdt. Yohanes Suprandono sebagai bendahara umum, kata Tommy Lengkong diharapkan pencarian dana untuk pembangunan kantor PGLII di IKN segera terwujud.
Sebelum membahas keuangan Pdt. Tommy Lengkong menegaskan bahwa kehadiran pengurus pusat harus berdampak dan dirasakan bagi anggota. Pdt. Tommy yakin kalau pengurus pusat itu kehadirannya dirasakan anggota secara langsung, pasti semua anggota akan turut berkontribusi dan memiliki beban untuk kemajuan PGLII.
Lebih lanjut Pdt. Tommy menyinggung bahwa selama ini ada anggapan kaum injili ini hanya berpikir sorga sehingga muncul kesan negatif, untuk itu ke depan Tommy mengatakan bahwa kehadiran PGLII ke depan harus hadir di tengah-tengah mereka dengan cara membangun sinergi lintas gereja dan lembaga sekaligus membangun kerjasama lintas agama. Dengan apa yang kita lakukan itu PGLII memberi dampak apalagi dengan 31 pengurus daera. Sealian itu masalah lingkungan juga menjadi konsennya yang saat ini dikenal dengan konsep ekoteologi, maka ke depan PGLII harus menaruh perhatian terkait kerusakan alam. Dengan cara menjaga dan merawat lingkungan di sekitar kita.
Tentang kunjungan ke IKN, Pdt Tommy Lengkong menegaskan acara ini bukan sekedar wisata tetapi pertama PGLII ingin bersama-sama menyaksikan sejauhmana kemajuan pembangunan IKN dengan tahap-tahapnya yang semakin maju. Tetapi kunjungan ke IKN juga berdoa di sana sehingga IKN itu berjalan dengan smart segera ada perkembangan dan kemajuan yang baik.