GMKI: Hedonisme Menjadi Kerapuhan Moral dan Spiritual

Ayo Bagikan:

 

Majalahgaharu Jakarta Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) harus Kembali dengan jati dirinya menjadi rumah doa, dan rumah talenta. Dengan mewujudkan harapan dari pendiri GMKI Yohanes Leimena dengan membangun spiritual yang berkualitas.

Ketua Umum GMKI Prima Surbakti mengakui, bahwa perkembangan dunia di era digitalisasi ini serba cepat. Namun di tengah cepatnya perubahan yang terjadi masalah pragmatisme dan hedonisme menjadi tantangan yang harus dihadapi kader-kader GMKI dalam menyuarakan suara kenabiannya.

“Hal inilah yang kami alami sekarang ini, terjadi kerapuhan moral, dan kerapuhan spiritual. Kalau menyalahkan generasi anak mudanya sama saja mengutuk kegelapan. Kami berpikir adalah GMKI menjadi lilin di tengah kegelapanb,” ujar Prima, acara diskusi Salemba Fest, di halaman PersekutuaN Gereja-gereja di Indonesi (PGI), Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Hadir Sekretaris Umum PP GMKI Jessica Esther Warouw.

Hadir pembicara mantan Anggota DPR RI Martin Hutabarat, Praktisi Hukum Bisnis Universitas Kristen Indonesia (UKI) Dr. Bernard Nainggolan, dan moderator Sekjen PNPS GMKI Dr. Sahat HMT Sinaga.

Menurut Prima, sekretariat GMKI akan dijadikan sebagai tranfer pengetahuan, dan moral antara senior dan junior.

“Sudah sejak 2014, ruangan sekretariat PP GMKI tidak direnovasi. Rencananya, kami akan buat ruang rapat yang terintegrasi dengan cabang-canbang sehingga terjadi tranfer pengetahuan,”tandas alumni Institute Teknologi Bandung (ITB) itu.

Prima mengatakan, untuk menyuarakan suara-suara kritis dengan membuat media sosial podcast.”Ke depan dengan podcat GMKI akan menampilkan suara kenabian jika kebijakan dirasa tidak berpihak, tanpa mengerahkan massa,”tambah Prima.

Menurut dia, era digital harus dimanfaatkan dalam medan pelayanan. Karena dibutuhkan semangat gotong royong di antara pengurus, anggota, dan senior.

“Persoalan pragmatisme, dan hedonisme tidak bisa dinafikan dalam GMKI belakangan ini. Menjadi ketua umum bukan lagi pelayanan, akan tetapi profesi,”tandas mantan Bendahara PP GMKI itu.

Prima mengatakan, GMKI bukan sekedar mengkritik, akan tetapi memberikan solusi dalam masalah yang terjadi.

Sementara itu, Martin Hutabara mengatakan, gereja masih minim ikut terlibat penanganan masalah makan gizi nasional yang menjadi program pemerintah.

“Sampai saat ini bari sekitar 4000 sampai 5000 Yayasan yang terlibat makan bergizi nasional, padahal yang diharapkan sebanyak 30.000. Sekarang ini hanya Kodam dan partai yang terlibat dalam bisnis makan bergizi,”ujar Martin.

Menurut Praktisi Hukum Bisnis Bernard Nainggolan, masyarakat juga menghadapi oligarki digital yang sangat mengerikan. “Pengelolaan negara kita tidak baik, bagaimana suburnya ektraktif di Indonesia. Termasuk sistem Pemilu, pertambangan, dan Pendidikan tidak baik-baik saja bagi negara ini,”imbuh Bernard.

Hadir dalam Bazaar Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di antaranya Ketua Umum PGI Jacklevyn Frits Manuputty, Ketua Umum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Pdt. Dr. Henriette Tabita Hutabarat Lebang, M.A., mantan Wali Kota Siantar Marim Purba, mantan Ketua Umum PP GMKI Natigor Siagian, Robert Sitorus, Edward Tanari.

Hadir Tokoh Wanita Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Joice Worotikan, Praktisi Kesehatan Hebert Bombang, Pengamat Hukum Tata Negara Nikson Gans Lalu, Mantan Ketua Umum Serikat Burus Seluruh Indonesia (SBSI) Rekson Silaban, Wakil Sekretaris Jenderal PNPS GMKI Alui Maranduri Zichosi Sekretaris Umum DPP GAMKI Alan Singkali, dan Mantan Anggota DPR RI Martin Hutabarat, dan sejumlah senior GMKI. (Ralian)

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

PEWARNA Indonesia DKJ Sukses Gelar Konferda Tetapkan Ketua Baru Periode 2025–2030

Sun Aug 17 , 2025
Majalahgaharu Cipanas PEWARNA Indonesia Provinsi DKI Jakarta resmi menetapkan ketua baru untuk periode 2025–2030 melalui Konferensi Daerah (Konferda) yang diselenggarakan di Vila Keluarga Jannus O. Hutapea, Cipanas, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (14/8/2025). Konferda yang dihadiri oleh perwakilan tiga Pengurus Cabang (PC) Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan, ini […]

You May Like