Majalahgaharu Jakarta Kesatuan atau unity menjadi hal penting yang harus dimiliki semua orang. Pentingnya kesatuan atau unity ini Tuhan Yesus sendiri memberikan peringatan tentang persatuan melalui perintah-Nya untuk saling mengasihi, doa-Nya agar pengikut-Nya menjadi satu (Yohanes 17:21), dan ajaran-Nya untuk sehati sepikir serta tidak saling memecah belah.
Agar persatuan ini bisa mewujud hendaknya didasari oleh kasih, kerendahan hati, belas kasihan, dan kesediaan untuk mengampuni, yang ditunjukkan melalui tindakan nyata, bukan hanya sekadar pertemuan formal.
Pertanyaan yang mengemuka bagi kita adalah bagaimana dengan umat Tuhan saat ini, apakah sudah menjalankan apa kesatuan tersebut. Rasanya ketika melihat apa yang terjadi dilapangan justru menjauh dari kesatuan. Kesatuan atau oikumene hanya slogan belaka yang hanya sekedar mengumpulkan para pimpinan gereja atau lembaga.
Kenyataannya di lapangan masih terjadi saling memakan anggota jemaat. Gereja yang punya modal berusaha mengambil jemaat dari gereja rintisan dengan iming-iming jemputan plus makan makan, pulang dikasih sembako.
Tak salah gereja memberikan bantuan dan itu memang tugasnya, persoalan kemudian karena nyatanya pemberian itu hanyalah sarana menjerat jemaat agar anggota gerejanya bertambah. Kesatuan hanya pura-pura. Maraknya pendirian gereja hanya sekedar menjadi ladang perebutan umat, ini nyata.
Sederhananya melihatnya sangat mudah apakah pertumbuhan gereja itu seiring dengan pertumbuhan atau pertambahan jemaat, rasanya belum ada. Karena pertumbuhan gereja sifatnya hanyalah memindahkan jemaat yang satu ke gereja lainnya.
Kesatuan padahal sangat penting umat Kristen (protestan) berdasarkan data Depdagri ada 7, 3 persen dari jumlah penduduk, menempati posisi ke dua setelah Islam. Namun, posisi kedua sebagai warga negara Indonesia tak banyak bisa berbuat, lantaran gereja masih saja berkutat pada gerakkan ke dalam yang sifatnya hanya memperbesar kerajaan sendiri-sendiri tragisnya hingga kini tak kunjung usai.
Tak heran kalau persoalan yang menyangkut kepentingan orang Kristen masih saja terjadi, malah terkadang kalau ada gereja yang dilarang justru orang Kristen sendiri yang bermain di belakang. Semata hanya persaingan mencari jemaat.
Waktunya Orang Kristen Sadar
Padahal bicara kepentingan umat Kristen peluangnya menjadi berkat bagi bangsa sangat besar. Sebagai penganut agama kedua harusnya banyak hal yang bisa dikerjakan sepanjang ada unity. Bagaimana tidak kekuatan persatuan itu besar terlebih ketika umat Kristen menyadari bagaimana pelayanan di market place, ada banyak bidang. Dengan bidang-bidang di mana orang Kristen bisa ambil bagian, akan mengurangi persaingan penjaringan umat. Padahal bicara pelayanan di bidang-bidang ada tujuh bidang otomatis sangat mudah menjadi garam dan terang tersebut. Katakan bidang bisnis, media atau politik. Ini sangat strategis bagaimana menyatakan kabar baik itu disampaikan.
Sejatinya ada bidang yang sangat strategis yakni pelayanan bidang politik dan bidang ini penentu jalannya bangsa ini, tetapi sayang justru umat Krsten banyak menganggap bidang itu penuh dengan dosa. Padahal ketika bidang politik ini gereja memberikan ruang bagaimana menyiapkan umatnya yang dibekali takut akan Tuhan, memiliki kejujuran dan integritas dampaknya akan luar biasa.
Bagaimana tidak melalui pelayanan bidang politik lewat partai politik Kristen, orang Kristen akan mampu berbicara banyak. Baik tentang undang-undang atau peraturan yang berpihak pada umat dan rakyat banyak, bisa memperjuangkan anggaran bagi mereka yang termajinalkan yang selama ini jarang disentuh oleh partai-partai yang ada. Karena orang marjinal dianggap tidak menguntungkan secara politik untuk mendulang suara.
Hematnya umat Kristen sudah waktunya berpikir cerdas masuk semua bidang 7 ladang palayanan tersebut. Sehingga tidak hanya tertumpu pada pelayanan gerejawi yang ujung-ujungpun terjadi pertarungan secara politis di dalamnya.
Maka akan lebih baik agar kita tak terkonstrasi pada satu bidang pelayanan gereja, para pendeta hendaknya mempersiapkan diri bagi jemaatnya untuk mengambil bagian dalam bidang pelayanan tersebut, termasuk partai politik Kristen. Ingat ketika partai politik Kristen lalu ada anggota dewan yang dipegang orang baik akan menjadi berkat bagi bangsa ini.
Namun ketika yang masuk partai politik adalah orang-orang jahat tinggal menunggu saja kehancuran bangsa ini. Untuk itu gereja waktunya menyadari agar segera melahirkan jemaat yang baik, bertanggung jawab dan memiliki integritas mengambil peran di partai politik lwat Partai Politik Kristen. Sehingga ke 7 bidang itu menjadi bagian yang unity agar membawa kemajuan bagi bangsa tercinta Indonesia.
Yusuf Mujiono
Ketua Umum Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia
