Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!” Mazmur 128:1
Takut akan Tuhan adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku diri sebagai pengikut Kristus. Wujud sikap takut akan Tuhan adalah taat melakukan kehendak-Nya, sebagaimana Kristus telah memberikan teladan bagaimana Ia taat melakukan kehendak Bapa, bahkan taat sampai mati di kayu salib. Karena itu kita wajib mengikuti jejak-Nya yaitu hidup dalam ketaatan. Kekristenan tanpa memiliki rasa takut akan Tuhan adalah sia-sia! Hidup takut akan Tuhan adalah hidup yang penuh hormat kepada Tuhan, yang ditandai dengan rasa takut untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan firman Tuhan, sehingga dengan penuh komitmen kita mengasihi Tuhan dan menempatkan Dia sebagai yang terutama dalam hidup ini.
Secara Alkitabiah takut akan Tuhan berbicara tentang kekuatan, kebesaran, otoritas dan kekudusan Tuhan. Takut akan Tuhan di sini adalah wujud rasa takut dalam arti positif. Artinya kita menghormati Dia karena kebesaranNya, kekudusanNya, keadilanNya dan juga kebenaranNya. Tanpa rasa takut akan Tuhan orang Kristen cenderung berpikir, berkata, dan berbuat sesuka hatinya sendiri. Rasa takut akan Tuhan yang seperti ini juga tidak didasari oleh karena takut mengalami hukuman atau takut masuk neraka, karena jika ini yang terjadi maka rasa takut semacam ini tidak didasarkan pada kasih kepada Tuhan.
Takut akan Tuhan adalah ketetapan hati dan pikiran orang percaya yang tidak mau mengecewakan Tuhan melalui pikiran, ucapan dan tindakannya sebagai ekspresi kasih kepadaNya. Jadi orang yang takut akan Tuhan akan berusaha untuk hidup seturut firmanNya, menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan (dosa) dengan kerelaan hatinya sendiri, bukan karena terpaksa atau karena dorongan dari orang lain.
Orang yang takut akan Tuhan hidupnya pasti disertai Tuhan sehingga apa saja yang dikerjakannya selalu mendatangkan hasil. Pemazmur menambahkan bahwa Tuhan memberkati keluarga-keluarga yang takut akan Tuhan: isteri akan menjadi seperti pohon anggur yang subur dan anak-anak seperti tunas pohon zaitun di sekeliling meja, yang adalah lambang kelimpahan berkat.
Gembala Sidang Anda: Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa MTh.