Majalahagaru-Jakarta – Berpulangnya figur Oikumenis yang tegas dan disiplin Pdt SAE Nababan tentu menjadi kehilangan tersendiri. Kiprahnya di lembaga aras yakni Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menorehkan prestasi sendiri. Disisi lain Pdt SAE Nababan selain berkiprah di Oikumene dalam negeri juga tercatat di ranah Asia maupun dunia dengan menjadi ketua dewan gereja dunia dan gereja asia.
SAE Nababan banyak pengalamannya yang bisa diteladani setiap lembaga kekristenan itu sendiri, maka tak hayal ketika Sabtu yang lalu dinyatakan meninggal banyak orang yang merasa kehilangan termasuk salah satunya pengurus PGI di mana mendiang pernah menjabat Sekum maupun ketua umumnya.
Maka sebagai bentuk penghormatan terakhir MPH PGI menggelar perpisahan yang di gelar di Grha Oikumene Salemba 10 Jakarta Pusat. Sebagai tanda penghormatan bagi sosok yang sudah banyak berjuang di negeri ini, pihak MPH PGI dikomandani Pdt Gomar Gultom menyambut kedatangan peti Jenazah almahum SAE Nababan yang diturunkan dari mobil ambulance.
Bersama Pdt. Gomar Gultom Ketua Umum, Pdt Jacky Manuputy Sekretaris umum serta jajarannya langsung mendorong peti jenazah untuk memasuki di lobby Grha Oikumene yang diiringi seluruh keluarga terlihat seperti Hotasi Nababan putra SAE Nababan dan Panda Nababan adik SAE Nababan serta keluarga lainnya.
Dalam acara seremonial yang berlangsung singkat di PGI, dimulai dengan sambutan perpisahan Sekum CCA langsung dari Chiangmai, Thailand lewat zoom. Dilanjutkan pemberian penghargaan dari PGI kepada almarhum atas jasanya dalam kegerakan oikumene di Indonesia dan dunia, diserahkan Pdt Gomar Gultom kepada keluarga istri Alida Nababan Tobing.
Pada kesempatan yang sama PGI juga memberikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada HKBP yang telah menyumbangkan putra terbaiknya untuk Indonesia, penghargaan diterima Praeses HKBP Jakarta. Giliran Pdt.Jacky Maniputty membawa doa dan sebelumnya mengatakan “bahwa di tempat ini Pdt. Dr SAE Nababan berdoa dan karena itu kita memanjatkan doa dari sini,” mengawali doanya.
Selain sekjen CCA sambutan juga diberikan ketua dewan gereja dunia, kemudian Pdt. Gomar Gultom, menyapa Ibu Alida Nababan, dan segenap keluarga dalam sebuah sambutannya.
“Kita semua segenap gereja kehilangan Bapak Pdt SAE Nababan, jadi bukan hanya keluarga, bukan hanya HKBP tapi semua kehilangan beliau,”paparnya. Dilanjutkan, “Saya merasa kesulitan mengungkapkan perkabungan ini, dari semua ormas Kristen, di sana ada jejak-jejaknya,” ujarnya dengan suara parau.
Meski sudah emeritus kependetaan tapi dia (Pdt. SAE Nababan) selalu hadir menyemangati. “Kami sangat beruntung, karena beliau selalu hadir. Graha Oikumene ini menjadi saksi hampir setiap minggu hadir di sini. Beliau tidak ragu menegor kalau kami lupa merespon masalah gereja dan kebangsaan. Tanpa sampai sadari kehadirannya sebagai alarm bagi kami. Kristen istilah makanan keras.
Dia meninggalkan jejak sangat dalam. Melalui kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setingginya kepada keluarga yang telah memberikan sumbangsih kegerakan oikumene.
Dalam keteduhan ilahi beliau sudah tenang. Selayaknya kita merayakan jejak-jejak yang ditinggalkan terutama pergerakan oikumene,” kata Pdt. Gomar Gultom yang pernah menjadi sekretaris pribadi sewaktu menjabat Ephorus HKBP dan kini menjadi Ketua Umum yang memberangkatkannya.
Hotasi Nababan, putra SAE Nababan menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan semua pihak terhadap almarhum. Tampak adik almarhum Panda Nababan terus mendampingi Abang tercinta.
Setelah disemayamkan di Graha PGI selanjutnya jenazah dibawa ke rumah tinggal di kawasan Menteng Jakarta Selatan. Direncanakan besok pagi, akan diberangkatkan ke Siborong-borong, Taput untuk acara adat dan mengantar ke tempat peristrahatan terakhir. YM