HAGAI  Pramono Anung Cukup Memiliki Kapasitas yang Mumpuni Pimpin Jakarta

Ayo Bagikan:

Majalahgaharu.com Jakarta Himpunan warga gereja Indonesia (HAGAI) suatu himpunan warga gereja yang lahir 2008, suatu himpunan yang bergerak dalam kepedulian sosial kemasyarakatan Minggu 20 Oktober 2024 bertempat di Pulogadung Trade Center (PTC) Pulogadung Jakarta Timur kembali mengadakan pertemuan setiap dua bulan sekali.

Pdt. Shepard Supit pendiri Hagai bersama pendeta Pdt. Dr. John Pieter Tobing, Ketua Majelis Pusat Himpunan Warga Gereja Indonesia (MP-HAGAI), Saut Situmorang komisioner KPK 2015-2019 dan Lisa Mulyani mantan pembimas Kristen DKJ sebagai penasihat HAGAI hadir dalam pertemuan para hamba-hamba Tuhan tersebut.

Menarik dalam pertemuan HAGAI malam ini dihadiri sekitar 300 an hamba Tuhan dan jemaat, Pdt. Dr. Shepard mengatakan bahwa peserta yang awalnya diperkirakan hanya 200 orang saja itu meluber melebihi targert hingga ada tiga ratusan para hamba Tuhan dan jemaat.

“Saya kira membanjirnya kehadiran para hamba Tuhan ini lantaran daya pikat atas kehadiran mas Pram (Pramono Anung) Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta yang menjadi tamu dalam pertemuan sore jelang malam itu”, tandas Shepard sumringah.

Kembalai kepada HAGAI yang secara rutin menggelar pertemuan setiap dua bulan sekali ini bertujuan bersifat membangun persekutuan serta pembinaan kepada warga jemaat dan para hamba Tuhan. Nah, kalau sore ini kedatangan Pramono Anung ini sifatnya sebagai warga gereja ingin mendengar dan mengenal lebih jauh siapa sosok pemimpin DKJ lima tahun ke depan.

“Kami pengurus HAGAI berkomunikasi dengan mas Pram perihal pertemuan warga gereja ternyata setelah mendengar tentang kami beliau pengen tahu dan hadir di acara pertemuan kami”, ungkap John Pieter Tobing yang diiyakan pendeta Shepard Supit.

Gayungpun bersambut kehadiran mas Pram sangat ditunggu warga untuk lebih mengenal secara dekat dengan sosok mas Pramono.

Sedangkan Pdt. Shepard sendiri mengaku sudah cukup lama mengenal Pramono Anung, dia seorang yang memiliki segudang pengalamannya dan itu tak perlu di ragukan lagi. Pramono Anung cukup mumpuni dengan segudang pengalamannya yang pernah menjadi sekretaris jendral (Sekjend) PDI P, menjadi anggota DPR RI lalu  kemudian dua kali menteri Indonesia Maju, tentu ini bekal yang besar untuk kesuksesannya pimpin Jakarta ke depan. Apalagi dengan fasilitas yang dimilikinya bisa dikatakan Pramono sudah selesai dengan urusan pribadinya.

Pertemuan malam itu di depan 300 an hamba Tuhan tersebut warga gereja menghendaki agar ketika menjadi Gubernur DKI pertama memperhatikan perlakuan kesetaraan terhadap semua warga masyarakat DKJ baik secara kebebasan beribadah maupun tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat Jakarta. Karena selama ini terjadi kesenjangan yang lebar bagaimana kelompok menengah dan bawah apalagi kelompok atas dan ini perlu diselesaikan ungkap Shepard.

Untuk itu program Bantuan Operasional tempat ibadah (BOTI) yang merupakan hak semua agama tetap dilanjutkan bahkan semakin diperhatikan. Kemudian bagi umat Kristen sendiri perlu juga difaslitasi untuk ziarah ke Israel atau holyland sebagai wisata relegius.

Apa yang disampaikan para hamba Tuhan tersebut Pramono Anung akan memperhatikan dan menyanggupi akan melanjutkan program BOTI. Terkait tersedianya lapangan kerja sebagai pemimpin akan berupaya keras dengan menyediakannya lapangan kerja bagi masyarakat dengan mempermudah warga memperoleh akses pemodalan dan perijinan usaha.

Sesuai tema yang diangkat dalam pertemuan malam itu  The SERVANT LEADER (Pemimpin yang Melayani) Matius 20 : 28 Pramono akan memberikan diri untuk melayani warga Jakarta. untuk kesempatan berjumpa dengan warga gereja tersebut Pramono minta doa dan dukungannya agar memperoleh amanat untuk membawa warga Jakarta lebih sejahtera, rukun dan damai.

Penulis YM

 

 

 

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

PEWARNA Penting Berempati dan Peduli Bagi Mereka Yang Terkena Krisis Mental

Mon Oct 21 , 2024
Majalahgaharu.com Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, Pewarna Indonesia menggelar diskusi bertajuk “Ingin Mati Bukan Tanda Kurang Iman, Melainkan Butuh Pertolongan” di Media Center PGI Salemba, Jakarta Pusat. Acara ini mempertemukan para ahli lintas bidang, antara lain; dr. Theresia Citraningtyas, MWH, PhD, Sp.KJ (Wakil Rektor III […]

You May Like