JAKARTA, MAJALAHGAHARU. COM – Bertempat di Jakarta Covention Center (JCC), Senayan Jakarta, sebanyak 950-an mahasiswa/i Universitas Kristen Indonesia (UKI) dari strata 1 dan dua telah menyelesaikan studinya ditandai dengan upacara wisuda elasa (29/11/2016).
Dalam sambutannya, Rektor UKI, DR Maruarar Siahaan,S.H, berpesan agar wisudawan tetap setia mengamalkan motto dan nilai-nilai kampus yakni; “Melayani bukan Dilayani,” dan senantiasa siap menjadi “Garam dan Terang” di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.
“Apapun kesulitan dan hambatan yang terjadi, kalian akan mampu keluar dari semua itu jika konsisten pada nilai-nilai yang dipercaya yg sudah UKI berikan dan teguh berdoa memohon bimbingan dan pertolongan Tuhan,” kata Maruarar dalam sambutannya di wisuda UKI angkatan 2015/2016 di Pleanary Hall JCC, Senayan, Selasa (29/11/2016).
Selanjutnya Maruarar mengingatkan bahwa nilai-nilai UKI yang berdasarkan nilai dan ajaran kristiani, yang telah diikrarkan 63 tahun lalu itu harus konsisten dipegang teguh bukan hanya oleh lulusan dan mahasiswa UKI tetapi juga oleh seluruh pimpinan, dosen dan karyawan UKI.
“Kesetiaan kepada nilai kristiani dan Kristus, kita (UKI) menciptakan pemimpin dan SDM yang melakukan dan memberitakan perbuatan baik yang mau melayani ke seluruh penjuru tanah air,” imbau mantan Hakim Konstitusi ini.
Ke depan, kata Maruarar, UKI bangkit dari keterputukan yang ada menuju “The New UKI” yang jauh lebih baik. Sementara itu, menurut Ketua Panitia Wisuda, DR, dr, Bernadetha Nadeak, M.Pd, PA, ada 911 orang wisudawan yang dilantik dari 28 program studi, dengan rincian; 109 orang dari Diploma, 755 Sarjana dan 47 Magister. “Bersama orangtua/wali, kurang lebih ada 2200 orang yang hadir saat ini,” jelasnya.
Dalam sambutanya, Bernadetha berharap acara wisuda kali ini bisa menjadi momen kenangan indah dan sesuatu yang bermakna. Turut hadir dalam wisuda UKI angkatan tahun 2015/2016 tersebut Ketua Kopertis Wilayah III Dr,Ir Illah Sailah, MS, perwakilan Menristek Dikti RI, Pimpinan Yayasan UKI dan para Rektor Universitas dan Perguruan Tinggi sahabat.
Diantara ratusan wisudawan nampak pula Direktur utama Toko Buku Gunung Mulia Kwitang Jakarta, dan juga seorang lawyer muda Sonny Wuisan SH, MH. Ditemui terpisah baik Johan maupunSonny hampir sama bahwa pendidikan itu harus terus menerus dilakukan.Dan jangan pernah berhenti karena bagi kedua sosok yang berbeda bidang, pendidikan itu berlangsung seumur hidup.