MAKASSAR, MAJALAHGAHARU.COM — Penampilan yang menarik ditengah perayaan Natal Persekutuan Doa Makassar di Gedung Manunggal Makassar, beberapa waktu yang lalu, PS Universitas Hasanuddin (PSM UNHAS) merupakan sebuah paduan suara yang terlahir dari mahasiswa-mahasiswa Unhas yang memiliki talenta menyanyi. Malam itu oleh panitia natal PD. Makassar mereka diundang untuk mengisi pujian dengan lagu andalannya “Matende” sebuah lagu penyerahan kepada Sang Pencipta ini mencuri perhatian jemaat yang hadir malam itu. Nyanyian yang rancak serta tarian yang menarik menjadi magnet tersendiri.
Walaupun tampil dipenghujung acara malam itu, hebatnya penampilan PS Unhas ini tetap mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah dari sekitar dua ribuan jemaat yang hadir. Arick Anshari Sanusi, pelatih PSM U Unhas ketika dimintai keterangan mengenai paduan suara ini Arick berujar bahwa PSM UNHAS terbentuk pada tahun 1970-an atas prakarsa beberapa mahasiswa yang mempunyai talenta dibidang musik dan olah vokal, yang pada akhirnya berkembang menjadi sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terhitung mulai tanggal 22 Juni 1998 berdasarkan Surat Keputusan Rektor.
Tentang PSM UNHAS sendiri beranggotakan lebih dari 100 orang mahasiswa yang bertugas untuk mengisi acara protokoler dan non-protokoler baik di dalam maupun di luar kampus menjadikan PSM UNHAS sebagai UKM besar yang cukup penting di lingkungan universitas.
Meraih Penghargaan
PSM UNHAS di bawah pembinaan Prof. Dr. Ir. Hj. Itji Diana Daud, MS, Anas Iswanto Anwar Makatutu, SE., MA dan. Zulkifli Aspan, SH., MH dengan pelatih dan manager Arick Ashari Sanusi ini awalnya hanya tampil di lingkup protokoler kampus namun kini semakin merambah di berbagai acara baik tingkat nasional bahkan international. Malah bukan itu saja tetapi juga mengikuti berbagai ajang perlombaan paduan suara seperti Pesparawi tingkat mahasiswa. Dari beberapa keikutsertaannya itu berhasil Meraih “The Best Silver Diploma” pada Choir Olympics di Xiamen (China), “Golden Diploma and Silver Medal” pada PESPARAWI Mahasiswa Nasional di Manado. Meraih “The Winner of Asian Open Folklore Category In 1 st Asian Choir Games” Jakarta 2007, malah beberapa kali menjuarai di beberapa perlomban paduan suara baik di San Fransisco, Italia dll dan masih banyak lagi penghargaan yang berhasil digapai baik nasional maupun international.
Untuk menjadi sebuah paduan suara yang menarik bakan profesional Arick demikian disapa perlu berlatih setiap hari tegasnya. “Tak mudah memang untuk menjadikan Paduan suara solid apalagi dari berbagai jurusan dan lintas semester, tetapi dengan tekun dan disiplin itu yang membuat berhasil,” tukasnya serius.
Maka tak heran kalau banyak mahasiswa terutama yang baru banyak yang ingin bergabung ada sekitar 500-an yang mendaftar tetapi setelah diseleksi banyak yang gugur dan hanya sekitar 90-100 saja. Seperti apa yang dituturkan diatas PSM UNHAS ini lebih mengedepankan lagu lagu etnik namun juga diseuaikan dengan di mana akan pentas. “Makanya lagu yang bernuansa religipun ditembangkan juga,” ujarnya tersenyum.
Bisa dimaklumi karena PSM UNHAS ini terang Arick Ashari tak jarang diundang mengisi acara seperti Ramadhan, Natal bahkan hari-hari besar agama-agama. “Memang sih anggota PSM UNHAS ini dari berbagai latar belakang agama, tetapi mereka harus berlatih semua lagu,” ungkapnya serius. Malam itu benar-benar penampilan yang memukau dari dua buah lagu yang dibawakan salah satunya Matende sebuah lagu daerah Toraja yang berarti berserah.