MAJALAHGAHARU.COM — Di aula Gedung Graha Bethel Jalan Ahmad Yani Jakarta Timur, Forum Komunikasi Kristen Jakarta (FKKJ) Senin 6/2/2017 dibawah kepemimpinan Pdt. Ferry Haurisa menggelar diskusi dan doa Pilkada DKI 2017 aman dan damai. Diskusi tersebut dilakukan dalam rangka jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 15 Februari mendatang.
Dalam diskusi tersebut menghadirkan tiga nara sumber Jacob L Tobung Direktur Institut Leimena, Merphin Panjaitan pengamat politik dan dosen Universitas Indonesia serta pendeta Gilbert Lumoindong gembala jemaat GBI GLOW Feloship center yang dimoderatori Partogi Samosir yang aktif di Kemenlu ini. Dalam paparannya Jacob Tobing menyoroti terkait peranan umat Kristen. Menurutnya bahwa umat Kristen tidak perlu berkecil hati jika hanya dianggap sebagai minoritas.”Kitas memandang diri sebagai bangsa, yaitu Bhineka Tunggal Ika, dan mematuhi undang-undang yang berlaku. Demokrasi bangsa Indonesia bukan siapa yang lebih banyak, tetapi siapa yang lebih mengikuti Undang-Undang Dasar,” ujarnya.
Sementara Merphin melihat bahwa suksesnya Pilkada DKI ini tanggung jawab warga DKI, dan dalam demokrasi ukurannya jelas yakni prestasi, “Saat ini ada tiga pasang kandidat salah satunya Petahana, mudah sekali melihatnya terutama Petahana apakah kinerjanya sudah baik lalu bagaimana dengan prestasinya,” terangnya. Kalau memang prestasi sebagai ukuran dalam demokrasi jelas arahnya dalam memilih. Namun demikian Merphin menepis kalau ini kampanye terselebung.
Sedangkan Pdt Gilbert menilai bukan lagi berbicara persoalan politik, namun telah bergeser menjadi urusan gengsi. Ia menyampaikan bahwa situasi pesta demokrasi di Jakarta kian memanas karena sudah menyangkut gengsi dari elit politik.
Dalam kesempatan itu Pdt. Gilbert Lumoindong juga menyampaikan, bahwa gengsi itulah yang menyebabkan perebutan kursi nomor satu DKI Jakarta berada dalam suasana yang mengkhawatirkan, sehingga bisa berimbas terhadap keutuhan bangsa. YM