Jakarta, majalahgaharu.com Dengan fenomena adanya keterlibatan gereja dalam politik praktis, tentunya menjadi peringatan dini bagi umat itu sendiri agar selalu mengawasi dan menjadi peringatan dini atas keterlibatan gereja tersebut. dalam hal urusan bernegara seharusnya hal tersebut masuk dalam ranah publik bukan dalam ranah privat termasuk keterlibatan gereja itu sendiri, demikian dikemukakan Risno Pakur Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI) saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Pusat, Senin,8/4/2019
” Bagi saya seharusnya gereja menjadi garam dan terang dunia atas berbagai masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan bernegara maupun dalam kehidupan rohaniah, “tutur Risno
Menurutnya, ada dugaan gereja ke arah sana (politik praktis) mungkin lebih tepatnya ke oknum rohaniwan (klerus).
“Secara langsung ataupun tidak langsung, jika ada rohaniwan/rohaniwati (klerus) yang terlibat dalam Politik dukung mendukung, berarti dia sudah memecah belah umat.” tukas Risno Pakur
Ia juga menambahkan, contohnya asa seorang romo yang mendukung kakaknya caleg DPR RI di Malang Jatim, lalu ia di duga mempengaruhi Umat untuk memilih kakaknya tersebut, ini nggak fair,dengan adanya dugaan oknum klerus yang ikut serta dan dalam politik praktis, menggambarkan bahwa oknum tersebut menempatkan falsafah kekhatolikan di bawah politik praktis, yang seharusnya nilai nilai kekhatolikan lebih besar kemanfaatannya dari politik praktis itu sendiri.