Jakarta, majalahgaharu.com Kondisi bangsa dan negera jelang pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober 2019, ada indikasi kelompok tertentu memamfaatkan kesempatan untuk menciptakan suasana gaduh. Menyikapi fenomena tersebut Jarian Doa Nasional (JDN) pimpinan Charles Jonan, mengajak seluruh umat Kristen bahkan rakyat Indonesia untuk mendoakan bangsa dan negara.
Berikut seruan doa yang disampaikan JDN, Salam Sejahtera, Melihat situasi yang berkembang akhir-akhir ini, dimana semarak aksi protes masyarakat dan mahasiswa atas masalah rasisme, ketidak adilan, kebijakan pemerintah, peraturan undang-undang dan rancangan undang-undang yang menyebabkan protes di berbagai daerah yang akhirnya berakhir dengan tindakan anarkis, bentrokan dengan aparat dan timbulnya korban jiwa.
Maka kami ingin menghimbau agar Jaringan Doa Sekota, Jaringan Doa Wanita, Jaringan Doa Pemuda, Jaringan Doa Anak dan Menara Doa Kota yang ada disetiap wilayah untuk bersama-sama berdoa dan menggerakan gerakan doa pada tanggal 26 atau 27 September, 2019; Pukul 18:00 WIB – selesai, dengan doa yang diambil dari I Timotius 2: 1-4 Kami mengajak, menghimbau untuk berdoa bersama dengan topik doa:
- Berdoa agar masing-masing pihak dapat menahan diri, berpikir dengan cerdas dan jernih sehingga tidak mudah di provokasi untuk mengambil tindakan yang anarkis ataupun yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Berdoa agar damai dan kasih Tuhan dicurahkan, semua terkendali, segala bentuk adu domba dihalaukan dan NKRI terjaga.
- Berdoa agar setiap rencana, strategi atau tindakan yang ingin menggagalkan upaya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, pada tanggal 20 Oktober 2019 disingkapkan dan digagalkan, pelantikan berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan.
- Berdoa untuk berbagai bencana yang sedang terjadi atas Indonesia, khususnya kabut asap yang sedang terjadi diberbagai tempat di Indonesia dapat dikendalikan dan pemerintah mengambil tindakan yang tegas dan tepat.
- Berdoa bagi situasi Papua dan berbagai wilayah lainnya yang sedang memanas agar tidak ada kelompok-kelompok yang mengambil kesempatan untuk kepentingan dan agenda kelompok mereka. Adat, Gereja dan Pemerintah dapat bersatu untuk dapat mengeluarkan kebijakan yang adil dan menjawab aspirasi masyarakat.
- Berdoa untuk TNI, POLRI dan semua jajaran terkait, yang bertugas untuk menjaga keamanan, agar dengan penuh hikmat dan kebijaksanaan mereka dapat menangani setiap masalah-masalah yang telah mengancam stabilitas Negara, serta memiliki startegi yang tepat untuk menghadapi semua potensi yang membahayakan kesatuan bangsa.
Mari kita “Merajut Kebhinekaan Menuju Pemulihan dan Kebangkitan Bangsa” doa-doa yang kita panjatkan dalam kesatuan mewujudkan terjadinya:
- Masyarakat yang memiliki toleransi, mengutamakan dialog dan komunikasi yang cerdas.
- Pemulihan dan kebangkitan bangsa dilakukan dengan rekonsiliasi, bekerjasama untuk menciptakan kedamaian, mengampuni dan melupakan dan juga menegakan kebenaran, keadilan dan hukum yang equal atau sama.
DEKLARASI BERSAMA TUBUH KRISTUS
- Kami umat Tuhan tidak akan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang tidak benar dan mengadu domba. Kami akan tunduk kepada Pemerintah, Gereja dan Para pemimpin umat.
- Kami umat Tuhan menolak aksi kekerasan dan anarkis. Kami siap menjaga kedamaian dan keamanan di bangsa ini.
- Kami umat Tuhan menyadari keberagaman sebagai kekayaan bangsa dan bersedia bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kesatuan dan saling mengasihi sesuai iman Kristiani kami.
Demikian seruan dan ajakan dari Jaringan Doa Nasional agar negara tetap kondusif, pemerintah dapat menjalankan agenda-agenda besarnya dalam memajukan bangsa dan negara.