Soraya Togas Artis Penyanyi Pop Era 80-an Berbagi Kasih Kepada Masyarakat Terdampak Corona

Ayo Bagikan:

Jakarta, majalahgaharu.com-Rasa kepedulian atas sesama sangat nyata ketika pandemi corona saat ini, yang  masih sulit mempridiksi kapan semua ini berakhir. Soraya Togas penyanyi era 70-80-an yang satu angkatan dengan aktris Meriam Belinna ini meresponi mewabahnya covid 19 ini dengan berbagi kasih dengan sesama.

Di mata wanita yang murah senyum ini, dirinya melihat bahwa upaya yang dilakukan pemerintah selain mengobati bagi mereka yang sudah positif terpapar,  pemerintah juga menetapkan agar tetap tinggal di rumah baik sosial distancing maupun physical distancing bahkan sekarang sudah diberlakukan PSBB. Upaya tersebut dilakukan agar memutus mata rantai pandemic virus covid 19 ini.

Sekalipun ditinjau dari sisi kesehatan upaya tersebut sangat tepat mengingat belum ditemukannya penangkal dari virus yang berasal dari Wuhan Cina ini.

Sementara proses penularan virus yang begitu cepat dari media satu ke media lainnya bahkan penularan virus langsung berlipat ganda ini, dirasa perlu dilakukan pemutusan mata rantai penularan tersebut.

Sementara bisa dipungkiri akibat pembatasan tersebut muaranya ke masalah kehidupan ekonomi masyarakat, karena proses perjumpaan langsung yang terbatas sehingga kumpulan manusiapun dilarang, mengakibatkan pabrik-pabrik ditutup, demikian pula dengan Mall, restoran dan usaha yang lain seperti  UMKM ditutup termasuk juga rumah-rumah ibadah.

Soraya Togas yang dengan hitnya lagunya Sayang Oh Sayang ini yang direkam suaranya dibawah recording Purnama ini, juga merasakan kepedihan mengenai kondisi mewabahnya corona yang dampaknya terhadap masyarakat .

“Saya sendiri tidak tahu sampai kapan ini wabah tetapi  saya berharap agar semua wabah ini segera berlalu, karena akibat corona ini banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi”, saksinya ketika dihubungi melalui sambungan telepon Sabtu 24/04/20.

Tak mau tinggal diam melihat kondisi masyarakat yang terdampak akibat pemutusan hubungan kerja (PHK), buruh kasar dan harian yang mengerang karena tak ada lagi penghasilan untuk menopang ekonomi mereka. Berangkat dari kondisi ini, kemudian Soraya yang pernah mencalonkan menjadi anggota DPRI dari Sulawesi Utara dari PERINDO ini turun ke lapangan untuk memberikan bantuan kepada mereka bersama dengan Pdt. Yerry Tawalujan Ketua Umum Gerkindo organisasi sayap PERINDO ini.

Saat memberikan sembako kepada seorang ibu

Kerja sosialnya sudah dimulai semenjak pandemic ini mewabah dan aturan sosial distancing diberlakukan,  Soraya dan beberapa teman rutin menyambangi mereka kaum yang terdampak, baik dikomunitas Manado, para hamba Tuhan, pengemudi online (Ojol), para pemulung  dan juga beberapa pekerja mediapun diberikan bantuan sembako.

“Yach inilah bentuk kepedulian yang semampu kita kerjakan, paling tidak sedikit bisa membantu mereka untuk sekedar bisa  menutupi kebutuhan”, terang ibu yang sering mengisi pujian di beberapa event baik rohani maupun sekuler ini.

Presiden Lebih Mengutamakan Masyarakat Bawah

Dalam pergerakan membagi sembako bagi mereka yang terdampak, Soraya mengaku  berkerjasama dengan beberapa komunitas maupun organisasi seperti dari GERKINDO sendiri juga memberikan bantuan sembako, selain itu juga komunitas Minahasa maupun orang-orang secara personal membantu untuk pergerakan menolong bagi sesama yang membutuhkan terutama saat pandemic corona ini mewabah.

Namun Soraya juga melihat sisi positifnya di mana saat corona menimpa bangsa ini, kebersamaan seluruh elemen masyarakat sangat terasa, saling membantu gotong royong dan saat ini batas-batas perbedaan ini terlampui semua bareng untuk menghadapi kondisi ini.

Di lain pihak dirinya juga sangat bangga memiliki pemimpin bangsa yakni presiden Joko Widodo yang cepat tanggap menghadapi kondisi yang sulit. Sekalipun kondisi sulit karena wabah corona bukan saja menimpa Indonsia tetapi juga negara-negara lain tetapi presiden tetap bisa memberikan jalan yang terbaik kepada masyarakatnya.

Seperti perhatian utamanya yang focus kepada masyarakat kecil yang paling terdampak. Kebijakan-kebijakan presiden yang pro rakyat juga menjadi oase tersendiri bagi masyarakat yang kekurangan.

Di tengah situasi antara menjaga agar pandemic ini tidak berlanjut disisi lain ekonomi juga harus tetap berjalan agar tak memperburuk kondisi, presiden mampu mengakselarasikan kebijakan tersebut.

“Memang kalau dampak itu sangat luar bisa, terutama  golongan masyarakat bawah. Jangankan masyarakat golongan bawah,  golongan menengahpun mulai terasa dampaknya”, tandas ibu yang juga menelorkan beberapa tembang rohani ini.

Menghadapi kondisi ini Soraya berpesan agar masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah agar tetap melakukan kegiatan dari rumah, dengan ketaatan masyarakat tersebut diharapkan corona ini cepat berlalu, karena yakin sehabis hujanpun akan nampak pelangi, tutupnya tertawa renyah. YM

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Prof. Dr. dr. James Tangkudung., Sportmedicine., M.Pd : PSBB Harusnya Dibuka 21 Mei 2020 Tetap Jaga Jarak

Mon Apr 27 , 2020
Jakarta, majalahgaharu.com- Pusat sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar sudah dibuka secara bertahap atau unlock khususnya di DKI Jakarta mulai Tanggal 21 Mei 2020. Dimana tanggal tersebut umat Kristiani merayakan hari kenaikan Isa Almasih , sedangkan tanggal 24-25 Mei umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri. “Pembukaan secara berahap ini […]

You May Like