Jeffry Tambayong, SH., ST.h Meningkatnya Pengguna Narkoba saat Pandemi Corona Dibutuhkan Keseriusan Pemerintah

Ayo Bagikan:

Majalahgaharu-Jakarta-Sepak terjangnya dalam menanggulangi peredaran narkoba tak perlu diragukan kembali. Jeffry Tambayong S.H,. ST.h kesungguhannya  memberantas peredaran Narkoba diwujudkan dengan beberapa sahabat membuat wadah yang kemudian diberi nama Gerakan Mencegah Daripada Mengobati (GMDM).

Ternyata bukan hanya lewat  lembaga GMDM saja, Jeffry Tambayong juga dipercaya menjadi ketua umum Forum Organisasi Kemansyarakatan Anti Narkoba (Fokan) sebuah lembaga yang merupakan wadah dari beberapa lembaga yang konsen mencegah peredaran narkoba atau anti narkoba.

Tentang maraknya peredaran narkoba terutama di masa pandemic yang dilansir dari BNN,  Jeffry yang saat ini juga membuka kantor hukum Jeffry Law Firm menegaskan masa pandemic banyak orang tertekan maka untuk pelariannya mereka ini mengkomsumsi narkoba.

“Makanya saya bilang saat ini bukan saja pandemic corona tetapi juga terjadi pandamie penyalahgunaan narkoba”, tukas ayah tiga anak ini.

Sekali lagi kalau sekarang  banyak atau meningkat para pengguna narkoba, memang jujur covid19 banyak yang mengalami stress atau tekanan hidup,  makanya pelariannya ke narkoba sekaligus memang sudah banyak juga orang yang berperilaku menyimpang.

Menjadi perhatian tersendiri bagi Jeffry bahwa peredaran narkoba terutama saat ini bukan melalui diskotik, club ataupun coffee maupun tempa-tempat hiburan saja, tetapi sudah masuk dalam dunia online ataupun langsung diantar ke Apartemen ataupun rusun.

Dalam hal ini Jeffry melihat pengawasan menjadi penting dan yang bisa melakukan pengawasan kalau peradaran melalui online dalah kemeninfo atau di ranah kepolisian dengan tim cyber dan sebagainya. Tetapi diakui memang sehebat apapun pengawasan yang dilakukan, pasti ada batasnya. Untuk itu Jeffry mengajak agar pengawasan ini melibatkan semua pihak ada orang tua dan masyarakat.

Misalnya ketika ada informasi ada peredaran narkoba di suatu tempat baik juga melalui online maka diharapkan masyarakat tersebut segera melaporkan ke BNN ataupun  kepolisian.

Ada pertanyaan menarik apakah orang yang kecanduan narkoba itu lebih mudah terpapar narkoba ataupun sebaliknya. Menanggapi hal tersebut Jeffry mengatakan sekalipun memang belum ada penelitian untuk mudahnya orang kecanduan narkoba terpapar covid19. Tetapi dari  apa yang dialami para pecandu narkoba, pandangan itu bisa benar.

Kenapa, lantaran orang yang menjadi pengguna narkoba biasanya imumnya atau daya tahan tubuhnya menurun. Maka masuk akal kalau memang sangat rentan terpapar corona.

Belum lagi para pengguna narkoba ini acapkali mengabaikan protokol kesehatan bahkan ada kencenderungan semau mereka, sikap inilah yang membuat rentan pecandu narkoba terpapar corona.

Kembali ketika ditanyakan apa peran GMDN dan Fokan dalam rangka mengurangi bahkan memerangi bahaya narkoba. Jeffry mencoba menjelaskan kiprahnya selama ini seperti  melakukan penyuluhan secara daring ataupun youtube melalui medsos itu yang dikerjakan saat pandemic ini, artinya GMDM tetap bergerak sekalipun saat pandemic.

Selain itu pertemuan langsung tatap muka juga dikerjakan tentu sesuai dengan protokol kesehatan ketat, selain itu juga aktif membangun komunitas-komunitas yang memang bergerak dalam mencegah peredaran narkoba.

Menjawab makin maraknya peredaran narkoba sementara makin banyak juga lembaga-lembaga masyarakat yang bergerak mencegah narkoba.

Jeffry tegas bahwa sebagai LSM yakni sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dengan kemampuan sendiri ada batasnya. Ke depan agar lembaga-lembaga ini efektif diharapkan adanya bantuan atau support dari pemerintah dengan memberikan fasilitas dan dukungan dana.

Kalau hanya BNN dan kepolisian itu sangat terbatas maka dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk masyarakat  agar ada dukungan dalam pembiayaan rehabilitasi, penyuluhan dan sebagainya.

Sekalipun jujur tanpa bantuan dari pemerintahpun Fokan dan GMDN tetap berjalan dan terus berkiprah dalam kepeduliannya mencegah peredaran narkoba, namun andaikan  ada bantuan dari pemerintah ini akan lebih baik.

Bicara kepiawaian Bandar dalam mengedarkan narkoba, tak disangkali kalau para pengedar ataupun Bandar makin canggih dalam mengemas peredaran narkoba, maka kalau ada pandanagn  ada indikasi Bandar tersebut bekerjasama dengan oknum oknum tertentu, Jeffry tegas pasti kerjasama itu ada baik oknum di kepolisian, BNN dan oknum TNI dimana-mana ada.

Sangat disayangkan memang para oknum itu menjual nilai-nilai kebangsan kita ini.

“Istilah dalam imannya mereka rela menukarkan haknya dengan semangkok kacang merah dan saya yakini bahwa oknum oknum itu pasti ada”, terang Jeffry yakin.

Bicara harapan mengenai keseriusan menanggulangi bahaya narkoba, kepada pemerintah harus bersinergi dengan baik dengan penggiat-penggiat anti narkoba, tentu bukan saja GMDM saja tetapi kepada semua penggiat anti narkoba.

Kemudian sebagai ketua umum Fokan Jeffry berharap dan berdoa bagi para Bandar narkoba segera bertobat karena yang mereka lakukan  sedang merusak generasi bangsa dan mereka juga yang akan kena ketika Indonesia hancur karena narkoba, sebagai warga negara tentu akan kena. Sehingga berlaku pepatah apa yang kau tabur itu pula yang akan dituai, tuntas.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

DR Roy Rening Tentang UU Penistaan Agama Bukan Masalah Normanya Tapi Penerapan UU Tidak Berkeadilan

Wed Apr 28 , 2021
Majalahgaharu-Jakarta-Pro kontra tentang UU Penistaan agama belakangan ini kembali mencuat lantaran polisi menetapkan Joseph Paul Zhang sebagai tersangka dua hari setelah dilaporkan pihak Muanas Alaidid kader Partai Solidaritas Indonesia. Kontan peristiwa tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan tokoh-tokoh agama yang menganggap penetapan Paul Zhang ini semakin kuat indikasinya kalau uu […]

You May Like