Jakarta Majalahgaharu Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Pdt Drs Harsanto Adi Ketua umum dan mengeluarakan pernyataan sikap mengenai kondisi keberagamaan saat ini. Harsanto menegaskan di tengah pandemi, disamping semua pihak berusaha gotong royong untuk mengatasi pandemi, dilain pihak para Tokoh, Pimpinan agama menyelenggarakan banyak perjumpaan lintas agama dan lintas budaya melalui media virtual dalam rangka membangun harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara, namun ternyata terciderai oleh beberapa oknum yang menyatakan narasi narasi kebencian yang justru merusak harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kewajiban pemerintah dan penegak hukum untuk mengingatkan, memperingatkan dan mengambil tindakan demi ketertiban dan terjaganya ruang harmonisasi. Namun ada sisi yang selama ini menurut kami tidak adil adalah masih adanya tebang pilih dalam menetapkan tersangka dan terdakwa pada kasus ujaran kebencian dan penondaan agama.
Untuk itu Asosiasi Pendeta Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut :
Pertama, Kami menghimbau kepada semua pihak untuk terus membangun komunikasi yang baik, melakukan berbagai perjumpaan demi mewujudkan Indonesia yang aman dan damai meski dalam berbagai perbedaan.
Kedua, Kami mengajak dan menghimbau kepada para Tokoh Agama untuk senantiasa memberikan ceramah atau khotbah yang tidak menyinggung dan melukai pemeluk agama atau kepercayaan yang lainnya.
Ketiga, Kami mendukung Polri dan penegak hukum lainnya dalam menindak persoalan terkait ujaran kebencian dan penodaan agama yang berada di wilayah hukum Republik Indonesia dengan bersikap adil dan tidak tebang pilih seperti yang telah di atur dalam UUD 45 Pasal 27.1 “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
Demikian pernyataan ini kami buat, kiranya kita semua dapat menahan diri untuk tidak mudah terprovokasi dengan narasi – narasi medsos yang mengadu domba antar umat . Marilah terus kita bangun perjumpaan lintas iman dan lintas budaya, bersatu melawan pandemi covid-19, bersatu untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi , dan ikut menjaga stabilitas sosial, politik dan keamanan. Tuhan Memberkati.