Jakarta majalahgaharu Persoalan sampah di DKI Jakarta menjadi issue sentral mengingat besarnya sampah yang dihasilkan warga DKI Jakarta, menurut hasil dinas Lingkungan Hidup perharinya sampah yang dihasilkan dari rumah-rumah tangga ada kisaran 750-an ton sampah. Dengan demikian masalah sampah perlu mendapat perhatian khusus agar tak terjadi ledakan sampah yang akan menimbulkan gangguan kehidupan bermasyarakat khususnya warga DKI Jakarta.
Dalam rangka bagaimana menyadarkan masayarakat akan peduli sampah, August Hamonangan anggota DPRD DKI Jakarta wakil fraksi PSI ini pagi menjelang siang menggelar sosialisasi peraturan daerah (Sosperda) No 3 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah, bertempat di Jalan Merpati No 11 RT 5/ RW 15 Menteng Dalam Tebet Jakarta Selatan.
Sosperda yang juga dihadiri perangkat desa seperti Sekcam, Sekel, pihak dinas Lingkungan Hidup serta para narasumber para RW dan RT serta masyarakat sekitar ini berlangsung penuh keakraban dan persaudaraan. Dalam kesempatan tersebut August dengan gayanya yang ramah menyapa masyarakat yang datang agar masyarakat peduli akan sampah.
“Saya mengajak ibu-ibu dan seluruh warga Menteng Dalam Tebet Jakarta Selatan peduli akan sampah, dengan cara semaksimal mungkin bisa mengurangi sampah, bagaimana caranya dengan memakai alat yang bisa dipakai berkali kali, bisa di daur ulang serta ramah lingkungan, serta mengurangi penggunaan plastik”, ajak August yang disambut antusias warga.
Kepada perangkat pemerintahan agar memfasilitasi bank sampah dengan bekerjasama masyarakat atau warga dan sebagai anggota dewanpun August siap membantu dalam pengeloalaan bank sampah.
Sementara pihak KLH terus menyerukan pada masyarakat agar pengelolaan sampah dimulai dari hulu yakni di rumah-rumah tangga, dengan memilah dan menggunakan kembali alat yang tidak sekali pakai. Kemudian dengan sisa makanan dan sayuran warga bisa mengolahnya menjadi pupuk dengan memanfaatkan lalat yang bisa mengurai dari sampah tersebut.
Sedangkan para narasumber antaranya Yusuf Mujiono, Riska Resty dan Sony, di mana Yusuf lebih menekankan hak dan kewajiban warga dalam mengelola sampah agar lingkungan tetap terjaga, maka selain memperjuangkan hak wargapun harus bertanggung jawab atau berkewajiban menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya, menyediakan tempat sampah dengan memilah jenis sampah.
Karena ketika peran masyarakat ini maksimal dalam mengelola sampah maka masalah sampah terutama yang dibuang ke TPST di Bandar Gebang akan teratasi, sementara dengan mengelola sampah masyarakat juga bisa mendapatkan hasil dengan turut menjadi anggota Bank Sampah.
Sedangkan Riska lebih menekankan jenis sampah dan dampaknya serta akibat atau sanksi ketika masyarakat tidak menaati peraturan yang ada. Kemudian Sony sebagai narasumber ketiga yang juga pekerja media lebih pada bercerita mengenai pengalaman tentang bergulat dengan sampah bagaimana akibat gangguan yang disebabkan oleh tumpukan sampah.
Menarik dalam sesi Tanya jawab ada ibu RT yang meminta agar anggaran untuk RT di tambah dan untuk daur ulang atau pemanfaatan sampah bisa didatangkan pelatih yang mengajari masyarakat, sehingga sampah-sampah tersebut bisa dimanfaatkan kembali.
Rangkaian sosialisasi diakhir dengan pemberian bantuan kepada RW serta pengelola bank sampah dari anggota dewan kita August Hamonangan wakil fraksi PSI dengan sejumlah dana. YM