KIPRAH MUKI JABAR DI TENGAH MASYARAKAT MAJEMUK JAWA BARAT

Ayo Bagikan:

Bandung majalahgaharu.com  Berbicara kontek Jawa khususnya Jawa Barat tentang keberagaman itu sangat nyata, sebab di Jawalah sesungguhnya miniatur Indonesia itu berada. Lukman Panji penasihat Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia yang tinggl di kota kembang berkisah setelah berjumpa dengan pengurus Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Jawa Barat.

Lukman merasakan sebuah pertemuan yang membuat terpesona dengan rasa agak bersama.

Keempat sahabat Pendeta menggunakan seragam warna Putih bercorak ungu dengan tertera dibagian dada tulisan : MUKI (Majelis Umat Kristen Indonesia). Dengan suasana santai dan penuh tawa canda, terjadinya perbincangan dan diskusi ringan dengan beberapa perbincangan diantara kami, berkaitan dengan pertanyaan yang saya mengenai apa yang baru atau dilakukan oleh para sahabat.

PDT. JAMANARIK NAINGGOLAN, mengawali pembicaraanya menurutnya apa yang sedang terjadi saat ini tak lepas dari adanya pengkotak kotakkan, padahal NKRI harga mati. Kita ingin membangun umat Kristen dan umumnya masyarakat di Jabar memiliki semangat untuk menjadikan : JAWA BARAT JUARA.

Berkaitan dengan pembangunan umat manusia atau masyarakat di Indonesia, perlu bertumpu pada keselarasan dengan cita cita kemerdekaan yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 45.

“Kemenanganlah kelompok masyarakat yang merasa lebih memiliki hak istimewa dinegeri ini. Semua tentunya memiliki dan persamaan hak Hukum sebagaimana yang dicita-citakan oleh para Pendiri. Kita ingin menanamkan rasa kebangsaan sampai kepada generasi penerus. Dengan kerinduan akan angkatan generasi yad akan turut menikmati : Kehandalan sumber daya manusia Indonesia, Pendidikan dan kondisi masa depan yang lebih cemerlang adalah yang menjadi cita cita dari generasi seangkatan kami. Kita akan berupaya untuk menjalin kerjasama dengan baik lembaga gereja terutama dengan kalangan Pemerintah, demikianlah sepintas ulasan cita cita MUKI” ,tutur Pdt.Jamanarik Nainggolan,

Mengenai langkah MUKI Jabar, Strategi dan Langkah nyata MUKI Jabar ?

“Kami akan melakukan pelatihan, menciptakan kader kader, menjalin Kerjasama dengan gereja gereja, menghimbau para pemimpin gereja lokal agar membuka pikiran, wawasan dan pandangan mereka, tidak lagi terkurung hanya didalam ruang lingkup dalam kotak “inbox”. Tetapi terlibat membangun sumber daya manusia di tengah bangsa ini. Bukan hanya untuk kepentingan Lembaga tetapi untuk kepentingan umat Kristen itu sendiri. Agar umat Kristen mulai berani mengungkapkan keberadaannya sebagai bagian dari bangsa ini, umat Kristen ada disini. Dengan penuh semangat, tutur Pdt. Jamanrik Nainggolan.

Penuturan lanjut ditambahkan oleh Pdt.JAHENOS SARAGIH, M Th, MM, selaku Ketua MP PGIW Jabar, Penasehat MUKI Jabar, Anggota Dewan Pakar DPP MUKI Jakarta.

“Senang pertemuan siang ini dengan Pembina Pewarna. Pandangan saya, khususnya pengamalan sila ke 5 butir yang tertuang dalam PANCASILA masih sangat indah di Jabar.

Sebagai contoh : Soal IMB- SKB 2 Menteri, Dana Hibah sangat terkait dengan Pembimas Kristen Protestan yang hanya memiliki 3 jumlah kuota , Penyediaan Tenaga Pendidik atau Guru Guru Agama Kristen. Empat hal inilah menurut saya tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan dalam Sila ke 5, yaitu : Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mengenai hal ini ,telah pula menyampaikan surat yang ditujukan kepada bpk.Presiden Jokowi, Tembusan kepada : Kementeriaan Agama dan Kementerian Dalam Negeri.

Langkah konkrit kami tentunya juga menyuarakan ketika ada penyelenggaraan seminar, webinar, atau kegiatan forum. Saya terkesan dengan ungkapan alm. Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif., beliau mengatakan :orang yang cerdas, orang yang pintar,jangan diam tetapi narasikan apa yang bisa kita dapatkan.

Juga berupaya, bagaimana kita bisa bersinergi dengan para tokoh agama dan mengungkapkan “salam kerukunan”. Bahkan saya melihat jika ada peluang menduduki jabatan sentral apakah di badan eksekutif, yudikatif maupun Badan legislatif. Pastikan itu juga merupakan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat khususnya di Jawa Barat.

Hal ini pula sering saya muncul dikalangan para mahasiswa yang tergabung dalam GKMI atau GAMKI.

Bersama kedua Pendeta di Jawa Barat ini, juga ikut serta pula Pdt Ulman N.Hutabarat,wakil sekretaris I Muki Jabar, Pdt. Toni Macpal, Penasehat MUKI Jabar.

Demikian percakapan singkat bersama penasehat pewarna Indonesiaditengah menikmati masakan sunda di salah sebuah rumah makan di wilayah kompleks Mekar Wangi, Bandung.

Penulis : Lukman Pandji.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

DNA PEWARNA Memperjuangkan Kesetaraan

Mon Jul 4 , 2022
Bandung Majalahgaharu.com Keikut Sertaan Pewarna Indonesia Propinsi Jawa Barat Dalam FGD yang di Gelar HKI dan UEM, Bahwa DNA Pewarna “Kesetaraan” Provinsi Jawa Barat yang masih meninggalkan persoalan-persoalan pemenuhan hak kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir terutama yang dihadapi Kabupaten Bandung dan sekitarnya masih saja ada […]

You May Like