Yohanes Sirait Sambangi Kantor Sinode  Daftar  Bakal Calon Ketua PP  DPA GBI Periode Mendatang

Ayo Bagikan:

Jakarta, MajalahGaharu- Kongres Nasional Departemen Pemuda dan Anak (DPA) GBI menurut agenda akan diselenggarakan 23-26 Mei 2023 di Jayapura, Papua. Meski tergolong masih lama tapi sudah santer diumumkan di sosial media membuka pendaftaran untuk bakal calon Ketua Umum PP DPA GBI mendatang. Salah seorang yang serius menyatakan akan maju  adalah Yohanes Sirait.  Didampingi Pdt. Ariel dan kawan-kawan, Yohannes terlihat menyambangi Kantor Ketua DPA  GBI di lantai dua Kantor Sinode GBI Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat. Pada kesempatan itu, Yohanes langsung menyerahkan berkasnya dan diterima Pdp. Thio Soen Kiam, mewakili PP DPA, Selasa, (23/08/2022).

“Jadi kemarin di sosial media sudah dirilis, dibuka pendaftaran bakal calon Ketua PP DPA GBI, sudah  dipersilahkan mendaftar. Kedatangan kami sore ini, dalam rangka mendorong sahabat kami Bang Yohanes Sirait untuk maju. Kebetulan visi misi  Bang Yohanes sama dengan kami, kemudian  banyak dukungan dari teman-teman dari daerah dan  kepengurusan periode sebelumnya Bang Yohanes juga pernah menjabat Sekretaris DPA GBI. Kami  ingin lewati semua proses itu dengan baik,  datang menyerahkan formulir berkas Bang Yohanes,”  tutur Pdt. Aril Setiawan  selaku Ketua DPA SEHATI saat dijumpai usai pendaftaran.

Sementara ditempat yang sama, Yohanes ketika ditanya kenapa tertarik maju Balon Ketua PP DPA GBI, Yohanes menegaskan bahwa dirinya  lahir di DPA GBI. Menurutnya pemuda GBI ini organisasi besar yang melahirkan banyak orang. Kebetulan dirinya terakhir menjadi pengurus DPA tahun 2017.  Pada tahun 2019 masuk ke DPP GBI menjadi Ketua Biro Pemerintahan.

“Saya sudah lama banyak turun ke bawah, dengan harapan membangkitkan harapan generasi muda GBI. Generasi muda mewujudkan GBI berkat bagi bangsa. Saya keliling dan mencoba menangkap apa yang bisa dilakukan generasi muda,” paparnya. Kebetulan Desember lalu berkunjung ke  NTT, teman-teman generasi muda  di sana  sudah berhasil mendirikan sekolah. Ini yang sekarang sempat vakum, maka  harus kembali digerakkan dan digelorakan lagi.

“Itu  salah satu faktor mendorong saya maju.  Tentu  saja saya juga tanya teman-teman dan  mereka sangat mendukung. Selain itu, sebagai Ketua Biro Pemerintahan, saya terlebih dulu bertanya   Pak Rubin,  Ketua Sinode GBI. Beliau ternyata mengizinkan,” tukas  pemuda asal Sumatera Barat ini.  Berhubung karena pengurus sekarang mewajibkan tahapan pendafaran, kata Yohanes,  ya kita ikuti saja datang menyerahkan.

Lebih jauh, kata Yohanes, bahwa tagline yang diusungnya adalah  sama dengan GBI yakni SEHATI.  DPA juga harus mau mewujudkan generasi muda seperti apa?   Visi GBI menjadikan orang sama seperti Kristus,  maka DPA   juga sama,  menjadikan generasi muda sama seperti Kristus. Artinya generasi muda GBI harus menjadi terang dan berkat bagi bangsa.

“Indonesia pada tahun 2045 akan masuk usia 100 tahun,  dan akan menjadi negara besar dengan seluruh potensi yang dimiliki. Salah satunya keunggulannya adalah bonus demografi pada 2025 dan  puncaknya 2030. Berkaitan dengan itu apa yang  menjadi peran dan sumbangsih generasi muda GBI terhadap bangsa,  tentu bukan hanya berdoa maka  dengan kami di DPA akan mengusung SEHATI,” ujarnya.

SEHATI berarti S adalah Servant Leader,maksudnya hamba yang memimpin.  E berarti Exceptional  Thinkers, artinya generasi muda GBI harus canggih berpikir. H adalah Helpful Collaborators berarti harus senantiasa berkolaborasi. Sedangkan  A adalah Agile Communicators,  komunikasi yang  lincah bukan sekedar  GBI juga bagi generasi muda yang lain, seperti  teman-teman  PGI, PGLII, PGPI dan lainnya. Termasuk interfaith dengan generasi muda beragama lain. Sedangkan T adalah Transformatif Problem Solvers,  masalah itu selalu ada, orang mengkritik juga selalu ada. Tidak apa-apa. Dunia membutuhkan solusi atau penyelesaian masalah  transformatif. Terakhir  I berarti Impactfull innovators. Bagaimana mewujudkannya?  Kita akan melakukan semua dengan melaui program, melatih orang-orang, membuat Youth Summit yang lintas agama.

Karena GBI adalah  jemaat besar, dengan bonus demografis maka  DPA  yang kategori usia 0-45 tahun bisa dikatakan 50 persen jemaat GBI  adalah kategori DPA. Bagaimana kita berdayakan resources sebanyak itu menjadi berkat  bangsa ini. Kita perlu mendorong kesejahteraan di seluruh daerah.  Persoalan di daerah saat ini adalah persoalan kemiskinan.

Sedangkan faktanya mayoritas daerah miskin di Indonesia adalah daerah basis Kristen. Lalu apa yang kita (generasi muda GBI) lakukan dengan mereka?  Generasi muda GBI harus melakukan sesuatu yang berguna yang bisa mengangkat derajat hidup mereka.  Anak muda punya kelincahan bisa mencapai itu.

“Pengalaman saya saat menjadi pengurus  DPA 2017 dan DPP,  senior-senior  selalu suport semua kegiatan kita.  Karena itu, harapannya terjadi kolaborasi antara genarasi muda dan  generasi senior GBI.  Saya haqqul yaqin itu bisa dicapai. Kalau kita lihat hukum kelima  maka relasi antar generasi mutlak untuk mendapatkan berkat Tuhan,  demikian juga GBI,  kalau GBI mau menjadi berkat bagi bangsa, maka harus ada relasi antar generasi muda dan generasi senior.  Nah, itu yang kita dorong  terjadi kolaborasi antar generasi,” tutur Putera Ketua BPD GBI Sumatera Barat ini.

Sekelumit tentang Yohanes Sirait, lahir di Solok, Sumatera Barat, 5 Februari 1986 buah pasangan terkasih Pdt. Henry Dunan Sirait dan Pdm. Lashmida Pakpahan. Terjun melayani sejak usia muda, di Kota Padang. Sejak remaja sudah aktif melayani dan berorganisasi seperti Ketua Persekutuan Siswa Kristen se-kota Padang.  Bahkan, menjadi Sekretaris Komite Pemuda Badan Kerjasama Kristen Protestan Katolik Sumatera Barat. Usai menamatkan SMA Negeri 1 Padang melanjutkan ke STT Bethel Indonesia (ITKI) lulus 2008 dengan predikat cum loude.  Disela mahasiswa terjun menjadi aktivis GMKI Cabang Jakarta.  Banyak prestasi ditorehkannya kemudian.  Menikah dengan Benedicta Silvi Megahastuti, pasangan ini kini dikarunia 3 anak-anak yang manis; Hamonangan Sirait, Hazael Efran Hadoharan Sirait dan Hadassah Gracia Hasiandra Sirait.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Hijrah Kebangsaan Ponpes Al Mukmin Ngruki dan Revolusi Mental Pemerintahan Indonesia

Tue Aug 23 , 2022
MAJALAH GAHARU – OPINI : Muhammad Natsir Sahib SH (Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia) Al mukmin ngruki secara citra dianggap sebagai pondok pesantren yang banyak melahirkan oknum alumni yang terlibat gerakan radikalisme dan bahkan terorisme namun itu adalah stigma masa lalu. Setelah 50 berkiprah banyak melahirkan alumni hingga […]

You May Like