KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI DI JEPARA DAN PLURALITAS YANG PERLU DIJAGA

Ayo Bagikan:

Majalahgaharu.com Jepara “Pluralitas adalah sebuah keniscayaan yang diharapkan dapat dirawat bersama. Hal itu disebabkan pluralitas memberi potensi yang besar dalam membangun kota Jepara.” Demikian sambutan tertulis Pj Bupati Jepara Edy Supriyanto ATD, SH, MM yang dibacakan dihadapan ribuan peserta Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), di lapangan Margokerto desa Bondo Bangsri Jepara, 4 Mei 2023 yang baru lalu.

Lebih lanjut, Pj bupati yang akan mengakhiri jabatannya tgl. 23 Mei 2023 setelah ssatu tahun menjalankan tugas ini mengharapkan seluruh masyarakat membantu percepatan pemulihan Jepara dalam perekonomian dan bidang-bidang lainnya, selepas pandemi covid yang menimpa Jepara.

Selanjutnya, Pj bupati menyampaikan di depan peserta KKR, terkait dengan agenda pemerintah mengadakan pemilu di tahun 2024, diharapkan masyarakat dapat menyukseskan agenda pemilu dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan negara. “Jangan sampai agama digunakan untuk alat pemecah belah bangsa,” demikian pungkasnya.

Kasih Yesus Mengubahkan

Seorang pengkhotbah KKR Joshua Christian, di hadapan para peserta KKR yang didominasi oleh anak-anak muda ini mengisahkan kisah yang menyentuh hati. Dikisahkannya seorang anak perempuan yang telah dilecehkan oleh ayahnya sendiri yang kemudian merasa geram dan berniat membunuh ayahnya. Niat membunuh ayahnya dengan menusukkan pisau kepada ayahnya dapat digagalkan karena si ayah lebih kuat dari ayahnya. Anak perempuan yang masih berusia 8 tahun itu kemudian diikat dengan rantai, ditempatkan di halaman rumah.

Dea dan Moses, peserta Pesparawi duet memuji Tuhan

Bertahun-tahun kemudian datanglah seorang missionaris yang melewati desa itu dan melihat ada seorang anak perempuan yang terikat dengan rantai. Missionaris itu lewat dan mengatakan,”Jesus love you.” Demikian juga saat missionaris itu balik lagi dan melewati desa yang sama, saat melihat anak perempuan itu yang masih terikat dengan rantai kembali berkata sambil mengangkat tangannya,”Jesus love you.”

Anak perempuan tersebut, lanjut Joshua Christian tersentuh hatinya dengan kalimat yang dilontarkan oleh missionaris tersebut. Saat anak ini dibebaskan dari rantai yang mengikatnya, dia kemudian bisa mengampuni perbuatan ayahnya. Rupanya perkataan missionaris yang sederhana dengan mengatakan ‘Jesus love you’ kepadanya telah dipakai Allah untuk mengubah hatinya, sehingga rasa dendam, benci berubah menjadi rasa kasih kepada sesama.

Pengkhotbah KKR yang lain, Hadasah Gloria Purnama mengajak anak-anak remaja yang hadir untuk tidak takut menghadapi masa depannya. Menumpukan pada kisah hidupnya yang pernah sakit dan disembuhkan Tuhan serta hidup dipimpin Tuhan, maka pengkhotbah ini mengajak para peserta KKR untuk tetap optimis dengan masa depannya. Hadasah Gloria Purnama mengajak supaya anak-anak muda jangan pernah putus asa dengan keadaan yang berkekurangan karena Tuhan yang menjamin masa depan mereka, demikian ujar pengkhotbah ini.

Kesembuhan Ilahi

Dalam acara KKR yang diselenggarakan Gerakan Gereja Berdoa Semarang dengan bekerja sama dengan GITJ Margokerto selain sebelumnya diadakan seminar para Hamba Tuhan dengan pembicara Iin Sucipto, juga dilakukan doa kesembuhan. Seorang ibu peserta KKR, Nur menyaksikan di atas panggung bahwa setelah pelayanan doa yang dilakukan oleh tim KKR, ia merasakan sembuh dari penyakitnya. “Sebelum berangkat KKR ini dada saya sakit sesek, jantungku bermasalah, tapi saat didoakan di dalam nama Yesus, menjadi lega dan sembuh!” demikian Nur yang sehari-hari menjadi penjual angkringan dan menerima job sebagai penyanyi campur sari ini.

Selain Nur juga beberapa orang bersaksi bahwa penyakitnya sembuh. Mereka disembuhkan dari penyakit sakit asam urat, kaki yg sulit digerakkan, sulit berdiri, badan pegal-pegal, batu ginjal, sakit perut akut dan lain-lain.

Melibatkan Pelajar Sekolah dan LPPD

Pelajar-pelajar sekolah tingakt SMP dan SMA di Jepara dilibatkan dalam mengikuti lomba yel-yel dan tari bersama. Sehingga nampak suasana KKR menjadi semacam festival bagi anak-anak sekolah dengan kreativitas dan dinamikanya masing-masing.

Dalam acara KKR juga ditampilkan dua remaja, Dea dan Moses wakil dari Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah Kabupaten Jepara menyanyikan lagu pujian. Dea dan Moses ini pernah mengikuti lomba Pes
parawi Jateng di Semarang, tahun 2020 yang baru lalu. (Bas)

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Grace and Mercy Bersama CGNTV Luncurkan GEBADA

Fri May 5 , 2023
Majalahgaharu.com, Jakarta- Alkitab menjadi sumber pengetahuan kehidupan yang tak ternilai bagi umat Kristiani, melintasi zaman dan generasi. Sebab, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4 TB). Seiring dengan perkembangan zaman, kerinduan untuk mendengar dan memahami Firman Tuhan terus menjadi kebutuhan […]

You May Like