CKP Berkolaborasi Dengan Empat Lembaga Gelar Seminar Kingdom Partnership Summit 2025

Ayo Bagikan:

Majalahgaharu Jakarta Seminar Kingdom Partnership Summit 2025 mengangkat tema Diciple Now jangan tunda lagi pemuridan dibuka dengan resmi perwakilan lima penyelenggara ditandai dengan membunyikan musik angklung. Adapun penyelenggara lima lembaga ini antaranya Center For Kingdom Parnertship (CKP) bersama empat lembaga antaranya Galilean Movement, The Great Commission Network, Via dan Alpha Selasa 16-17 September 2025 di hotel Ciputra Jakarta Barat.

Dr. Anton Tarigan selaku penyelengara Kingdom Partnership Summit 2025 ini menegaskan kenapa mengangkat tema tersebut. Karena bicara pemuridan jangan hanya dimaknai sekedar pesan penting dari Tuhan. Padahal pemuridan itu satu-satu tugas utama dari Tuhan Yesus  yang diberikan kepada kita sebagai orang-orang yang percaya.

“Faktanya jujur bahwa selama ini kita sudah mengelola gereja dengan salah kaprah, hanya sibuk membuat program-program padahal tidak ada lagi hubungannya dengan pemuridan”, tandas gembala Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Berastagi, Sumatera Utara ini.

Gereja saat ini tidak ada bedanya sebuah tempat untuk perkumpulan-perkumpulan sosial padahal inti dari gereja tersebut Tuhan Yesus.

Dr. Anton Tarigan Ketua CKP

Oleh karena itulah CKP merasa terpanggil untuk ambil bagian sekalipun bagian kecil yang bisa dilakukan untuk kembali mengajak gereja melakukan tugas utamanya untuk  pemuridan.

Diakui jika CKP memang masih relatif muda, baru 3 tahun artinya masih balita, sekalipun demikian CKP terpanggil melakukan kegiatan untuk mengajak pimpinan gereja atau pimpinan sekolah tinggi teologia (STT) melakukan pemuridan.

“CKP sebut saja langkah bayi maka kalau saat ini membuat program jangan anggap sesuatu yang besar, sekalipun demikian saya katakan lebih baik melangkah sekalipun kecil daripada tidak sama sekali”, imbuhnya serius

Seperti yang disampaikan saat pembukaan yang mengatakan bahwa saat ini lebih memilih membuat acara yang relatif kecil tetapi lebih focus dan tepat sasaran dan menghindari acara yang melibatkan banyak orang atau acara besar.

“Acara seminar hari ini lebih  kecil tetapi lebih focus,  sekaligus saya bisa melihat kesungguhan teman-teman saat mengikutinya. Terus terang CKP perlu menilai masing-masing peserta, karena CKP sendiri akan terus melakukan banyak kegiatan, untuk itu perlu mengajak peserta yang benar-benar serius mengikuti setiap kegiatan. Jangan,  ada peserta yang sekedar memenuhi kursi kosong dan tidak aktif, makanya orang seperti ini tidak akan diundang lagi kedepan”, imbuhnya.

Lebih lanjut Anton menegaskan bahwasannya acara ini diselenggarakan CKP secara free kalaupun ada yang membayar sebesar Rp. 150 ribu itu hanya sebagai bentuk benih dari komitmen saja, kalau memang sudah mendaftar berarti sungguh-sungguh.

“Delapan orang sudah mendaftar nyatanya tidak hadir padahal masih banyak orang yang mau mengikuti tetapi karena keterbatasan kita tolak. Artinya, sayang saja ada orang yang benar-benar seriusuntuk bisa ikut tetapi karena kuotanya sudah penuh jadi tidak kebagian”, ungkapnya.

Kingdom Partnership Summit 2025 menghadirkan 100 peserta yang terdiri dari pimpinan sinode dan pimpinan Sekolah Teologia. Lewat seminar ini kata Anton diharapkan para pimpinan sinode selaku penentu kebijakan dan arah kepada pelayanan dapat menangkap pesannya. Bukan saja menangkap pesan sekedar Tuhan Yesus memuridkan tetapi menangkap pesan pentingnya kita meresponi amanat agung itu bahwa pemuridan itulah sesungguhnya hatinya Tuhan.

Disisi lain para pimpinan sinode ini, diharapkan  mengumpulkan para gembala dan penatuanya untuk diberikan materi selama mengikuti  seminar ini.

Kemudian bagi pimpinan STT sendiri mereka bisa menerapkan atau memberikan materi-materi kepada mahasiswa tentang pemuridan.

Dengan harapan setelah mahasiswa keluar dari kampus mereka sudah diperlengkapi tentang pentingnya pemuridan.

Terkait pilihan pemateri atau narasumber disini merupakan utusan dari lima lembaga tersebut yang diwakili para pimpinannya, selain itu mengundang beberapa narasumber dari Indonesia untuk memberikan perspektif pemuridan di Indonesia.

Pada dasarnya lanjut Anton, pemilihan pemateri  atau narasumber sendiri berdasarkan track record dalam pemuridan artinya bukan sekedar berteori tetapi memang sudah ada jejaknya bahwa mereka sudah menghidupi pemuridan tersebut. Seperti Pak Antonius Un yang dari reform bisa memberikan materi yang begitu bagus.

Kehadiran narasumber tersebut juga diharapkan teman teman memiliki perspektif yang lebih luas. Misalnya dari kharismatik dan Pantekosta, dari evagelical demikian pula dengan reform dan lain sebagainya. Dengan demikian bisa menambah pengayaan dalam pemahaman dalam melakukan pemuridan.

Kingdom Partneship Summit 2025 yang dibagi menjadi beberapa sesi  menghadirkan narasumber antaranya Antonius Un dengan materi The Authentic and Biblical Discipleship, Bishop Efraim Tendero (Galilean Movement) dengan materi Discipleship; Mission Possible, Paul Elliot (VIA) dengan materi Discipling the Local Church for the  Joy of the nation, Rev. Tommy O. Lengkong, M.Th dengan materi Missional Discipleship, Rev. Budiman Salim (Alpha) dengan materiAlpha; A simple way to share Jesus today, Haveshkumar J. Nagda (Great Commission  Network) dengan materi Intentional Discipleship, Mrs. Maimunah Natasha (Haggai Institute) dengan materi Healthy Leaders-Healthy Disciples dan hari kedua Pdt Dr. Bambang Widjaya dengan materi Disciple Now.

Kolaborasi 

Anton Tarigan sebagai ketua CKP sekaligus pelaksana dari Kingdom Parnership Summit 2025 ini bicara follow up atau tindak lanjutnya adalah membangun jejaring atau kolaborasi dengan membentuk komunitas pemuridan.

Lewat hamba-hamba Tuhan ini akan saling menukar informasi tentang pemuridan apa saja yang mereka dapatkan lalu apa saja yang diperlukan termasuk tool apa yang dibutuhkan. Kemudian mungkin diantara kita bisa saling belajar.

“Nanti Kingdom Partnership akan me-follouw up dan terus membangun komunikasi serta menolong mereka dalam pemuridan. Dan CKP akan memberikan kesempatan mereka untuk mengikuti training-training ke luar negeri dan ini sudah dibicarakan ke beberapa lembaga”, katanya serius.

Tentang peserta training luar negeri ini akan dilihat sebarapa besar keseriusan peserta ini sangat menentukan siapa yang memang terpilih. Dan mitra-mitra CKP sendiri sudah siap menerima untuk melakukan pelatihan selama seminggu ataupun dua minggu bagi para pemimpin gereja.

Terkait program CKP sendiri untuk tahun ini merupakan event terakhir karena memang harus berbagi dengan lembaga lainnya

Harapannya dengan seminar ini, Anton menegaskan yang paling penting sebagai warga gereja perlu disampaikan lihat Tuhan Yesus memulai pelayanan dengan memilih 12 murid lalu dihabiskan selama 3,5 tahun bersama-sama. Dan bersama muridnya Yesus melakukan pelayanan. Ketika naik ke Sorgapun yang menyaksikan adalah murid-muridnya dan kepada murid-lah dalam pesan terakhirnya agar memuridkan.

Masihkan ada hal lain yang membuat ragu soal pemuridan itu padahal itu pesan utamanya. Pemuridan itu hati Tuhan.

 

Penulis  Mujiono

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Peduli Sesama, Lembor Dewata FC Jadi Relawan Bencana Banjir Bali

Wed Sep 17 , 2025
Bali, MajalahGaharu – Bencana banjir yang melanda Bali pada 10 September 2025 telah mengetuk tim sepak bola Lembor Dewata FC untuk terjun ke lokasi terdampak banjir menyalurkan bantuan dari Yayasan Sungai Kasih. Yayasan Sungai Kasih dari Jakarta menyalurkan 200 karung beras ukuran 5 kilogram dan biskuit bagi warga terdampak banjir […]

You May Like