Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Minggu Palma di gereja Katedral Makasar Sulawesi Selatan membuat masyarakat tersadar bahwa bahaya radikalimes dan terorisme di negeri tercinta masih ada, DPP Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia(PIKI) berkaitan dengan bom bunuh diri tersebut mengeluarkan pernyataan Sikap antaranya
Pertama , Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) mengutuk segala bentuk aksi terorisme dan meminta aparat keamanan bertindak tegas dan tuntas dalam menjamin rasa aman beribadah bagi semua agama di Indonesia. DPP PIKI mengajak semua pihak untuk tetap memelihara persatuan dan kebersamaan sebagai bangsa Indonesia di tengah berbagai tantangan yang dihadapi negeri ini dalam masa pandemi global Covid19.
Kedua, pada dasarnya aksi terorisme merupakan tindakan yang didasarkan pada kebencian yang mana bertentangan dengan ideologi Pancasila yang pada dasarnya membutuhkan dukungan kita bersama untuk mewujudkannya.
Ketiga, DPP PIKI sangat menghargai sikap tegas pemerintah yang dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo yang mengajak penguatan nilai-nilai toleransi dalam melawan terorisme serta memerintahkan langkah tegas Polri. Demikian pula pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholili Qoumas yang meminta Polri untuk tetap cermat mengamankan rumah ibadah.
Keempat, kami menyerukan kepada segenap keluarga besar PIKI di seluruh Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kebersamaan bersama segenap komponen bangsa Indonesia membangun perdamaian dan toleransi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disemangati semboyan nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Selanjutnya terakhir, Kami menyerukan kepada segenap umat Kristiani untuk tetap tenang dan memelihara suasana damai memasuki masa hari raya Paskah Yesus Kristus yang penuh ucapan syukur karena bangsa kita mulai melihat cahaya harapan keluar dari pandemi globalCovid19 melalui program vaksinasi.
Dewan Pimpinan Pusat
Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia