Pencairan BOTI 2023 sesuai Pedoman Umum yang ditetapkan Pemprov DKI Ketua Umum PGLII DKI : Pdt Dr R.B. Rory terkait pencairan BOTI 2023

BOTI klarifikasi
Ayo Bagikan:

Majalahgaharu.com Jakarta Menjelang akhir tahun 2023 Ketua Umum PGLII DKI Jakarta Pdt Dr. R.B Rory mengundang kami disela kegiatannya untuk membicarakan penyaluran BOTI di tahun 2023 ini. Seperti diketahui PGLII DKI Jakarta kembali dipercayai Pemprov DKI sebagai koordinator penyaluran Bantuan Operasional tempat Ibadah (BOTI) setelah sebelumnya di tahun 2021 sukses menyalurkan bantuan kepada 1379 gereja-gereja di wilayah DKI Jakarta.

Di tahun 2023 ini Pemerintah Provinsi DKI telah menambahkan nomenklatur penerima BOTI dari 3 menjadi 4, dimana sebelumnya Gereja, Koster dan Guru Sekolah Minggu yang mendapat bantuan, namun di tahun ini para Pendeta juga mendapatkan bantuan yang semua itu di susun menjadi 1 paket. Dengan adanya nomenklatur baru tersebut Pemprov juga telah menetapkan Pedoman Umum yang selanjutnya  menjadi acuan atau SOP dalam penyaluran BOTI tersebut. Pedoman Umum tersebut diantaranya : sistem satu paket dimana setiap Gereja yang menerima BOTI terdiri dari 1 Pendeta, 1 Koster dan 1 Guru Sekolah Minggu. Sehingga hal ini tidak memungkinkan bagi seorang pendeta yang sama menerima bantuan dari lebih dari 1 gereja, meskipun kenyataannya ada banyak Pendeta yang selama ini memimpin lebih dari 1 gereja. Begitu pula dengan Koster dan Guru Sekolah Minggu.

BOTI memang merupakan perjalanan panjang yang telah dimulai sejak tahun 2020 dimana untuk pertama kalinya gereja-gereja juga mendapatkan bantuan yang berasal dari dana hibah  Pemprov DKI dibawah Gubernur Anies Baswedan kala itu. Beliau memandang  tidak adil jika hanya  satu agama saja yang mendapatkan. Maka beliau mengumpulkan tokoh-tokoh gereja dan lembaga keagamaan lainnya seperti Hindu, Budha dan Konghuchu.  Jadi akhirnya disepakati semua mendapatkan bantuan BOTI  walaupun kuantitas berbeda sesuai jumlah umatnya. Kita patut bersyukur karena itu merupakan  “blessing untuk pendeta-pendeta.” tutur Pdt. Dr RB Rory.

Di tahun 2023 ini, dimasa PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Pemprov DKI meningkatkan bantuannya dimana para penerima BOTI yaitu Pendeta, Koster dan Guru Sekolah Minggu juga mendapat fasilitas BPJS Ketenagakerjaan, yang meliputi 2 manfaat yaitu Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Semua pembiayaan BPJS Ketenagakerjaan itu ditanggung penuh oleh Pemprov DKI. Oleh karena itu maka baik gereja maupun seluruh penerima BOTI haruslah gereja yang berada di wilayah DKI Jakarta dan penerimanya adalah warga yang ber KTP DKI Jakarta pula. Itulah yang membuat PGLII DKI selaku penyelenggara BOTI berupaya sedemikian keras untuk mendata dan memverifikasi sesuai Pedoman Umum yang telah ditetapkan tersebut.

Sejumlah kendala bahkan tudingan banyak ditujukan kepada kami PGLII, mulai dari waktu pencairan yang mundur sampai menjelang akhir Desember 2023 sampai tudingan-tudingan yang tidak mendasar lainnya. Kami hanya berharap kita bisa memahami diri sebagai Palayan Tuhan yang berintegritas, dan menjunjung tinggi nilai etika dalam Pelayanan. Melalui konferensi Pers ini, saya berharap agar kita bisa saling menghargai dan membangun dialog yang sehat antar sesama anak Tuhan. Apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti untuk dapat membicarakannya dengan baik tanpa membuat asumsi maupun opini negatif apalagi berita bohong alias hoaks.

Sekali lagi kami selaku Penyelenggara BOTI telah berupaya sekuat tenaga dan setulus hati untuk bisa menjalankan amanat sesuai dengan Pedoman Umum yang telah ditetapkan. Sesuai aturan,  kami telah mengadakan  verifikasi yaitu verifikasi administasi dan verifiaksi faktual untuk memastikan keakuratan data dan keberadaan Gereja.  Kami juga membuat pakta integritas dimana setiap Aras dan Sinode diminta harus menandatangani pakta integritas tersebut. Artinya  mereka harus bertanggung jawab atas keabsahan dokumen yang diserahkan kepada kami. Jika dokumen yang diserahkan memenuhi semua syarat dan ketentuan maka itulah yang kami eksekusi. Kami juga hanyalah pemegang data bukan pemegang dana, sehingga apabila seluruh data sudah lengkap dan dana dari Pemprov telah dicairkan maka kami akan langsung meminta pihak Bank DKI melakukan pencairan.

“Akhir kata, harapan kami, supaya para penerima Dana Hibah BOTI memahami dan mengerti serta sadar bahwa  ketentuan dan  aturan ini  dibuat  oleh Pemprov DKI Jakarta,  bukan oleh kami PGLII DKI Jakarta.  Kami  hanya menjalankan sesuai dengan SOP. Tugas kami adalah menjalankan  sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI,” pungkasnya !!. Harapan kami BOTI tahun ini menjadi berkat bagi kita semua dan memasuki Natal 2023, kita dapat bekerja sama dengan hati yang damai dan jauh dari segala asumsi negatif, sehingga menyongsong tahun 2024 kehadiran kita menjadi berkat buat kota kita Jakarta tercinta.

PGLII DKI JKT 22 Desember 2023

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Elisabet Tjianti Minta Hikmat Tuhan Serta Masukan Para Rohaniawan

Sat Dec 23 , 2023
Majalahgaharu.com Jakarta Pemilihan presiden dan Wakil Presiden tinggal menghitung hari, namun dengan hadirnya tiga pasang kandidat yang maju dalam Pilpres tahun 2024 ini masih banyak masyarakat yang belum bisa menentukan pilihan. Setidaknya berdasarkan survey litbang Kompas masih sekitar 28 persen penduduk masih bimbang, atau juga bisa dikatakan bingung menentukan pilihan. […]
Elisabet Tjianti minta hikmat pada Tuhan

You May Like