Denpasar, majalahgaharu.com : Bicara politik praktis di bumi indonesia sejak jaman awal kemerdekaan, suka atau tidak suka hanya berkutat pada tiga kekuatan utama sebagai kelompok yang sangat menentukan kepemimpinan nasional. Kelompok TNI, kelompok Nasionalis, dan Kelompok Agamais-dalam hal ini adalah kelompok Islam sebagai agama mayoritas. Hasil pilkada serentak kemarin menjadi catatan penting bagi kelompok nasionalis yakni PDI-P dan Golkar yang mengusung Jokowi sebagai Capres di 2019. Pendapat diatas disampaikan oleh Ir. Ricky R. Umboh, mantan Ketua DPD GAMKI DKI Jakarta, dan mantan Wakil Ketua Umum DPP GAMKI.
“Pengaruh pendekatan agama cukup signifikan, dan ini pasti akan menguntungkan kelompok agama, dalam hal ini partai-partai yang berbasis agama Islam, terlepas dari masing-masing partai tersebut memiliki platform yg berbeda,” Walaupun, sambung Ricky, kalau dalam Pilkada serentak kemarin pendekatan parpol cukup berpengaruh, tapi mungkin akan berbeda dalam Pilpres, “Di Pilpres dominasi figur yang akan lebih memengaruhi.” Menurut mantan Wakil Ketua KNPI DKI Jakarta, Jokowi akan dibuat dilema dalam penentuan wapres-nya. Pilihan dari sosok yang dekat dan memiliki pengaruh simpatik dari kelompok berbasis agama adalah sangat signifikan, “Anies Baswedan adalah sosok yang paling pas, bisa diterima baik secara internal di kelompok berbasis agama maupun kalau disandingkan dengan calon kelompok nasionalis.
Ricky R. Umboh yang kini berdomisili di Bali, melihat bahwa keberadaan figur TNI/Polri dari segi kualitas dan performance sudah sangat memadai, tetapi ini tidak akan berdampak nyata dalam bentuk pilihan masyarakat, kecuali berbaur dengan kelompok nasionalis atau kelompok agama. “Anies adalah sosok yang paling bisa di terima oleh faksi-faksi dalam kelompok Islam dibanding Mahmud MD, Muhaimin Iskandar atau Anis Matta. Anies juga sosok yang paling masih mungkin bila disanding dengan kelompok Nasionalis. Dalam hal ini hanya dua nama yang cukup menonjol dan populer yaitu Gatot Nurmantyo dan Tito Karnavian.” Pendapat Ricky, Gatot masih lebih punya banyak simpati dari kelompok agamais dan TNI, sedangkan Tito Karnavian dianggap masih belum cukup untuk menandingi popularitas Gatot Nurmantyo.
Kelompok nasionalis dan pendukung Jokowi, menurut Ricky yang juga mantan Ketua Senat Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Jakarta, setidaknya harus memperhitungkan yang mewakili kelompok agama sebagai pendamping kalau tidak mau kesulitan di pertarungan Pilpres 2019. “Sangat mungkin solidaritas poros tengah menjadi lawan, apalagi kalau kombinasi Gatot dan Anies muncul dari poros tengah, apalagi kalau Gatot mampu merapat ke Golkar. Maka konstelasi politiknya akan lebih ramai.”
“Bila melihat kondisi ini, maka Anies, Gatot dan Tito adalah alternatif Jokowi, namun Anies lah yang paling mungkin kalau Jokowi tidak mau sulit,” Ricky menakar kehadiran Prabowo sebagai capres yang akan diusung Gerindra dan PKS, “Lebih baik beliau jadi wapres-nya Jokowi kalau tidak mau kecewa. analisa ini juga akan sangat dipengaruhi juga oleh intervensi asing yang membawa kepentingan ekonomi kapitalistik dalam rangka mempertahankan investasi di bumi nusantara. Harapan Ricky R Umboh, semoga Pilpres nanti berjalan dengan aman, damai dan kondusif, serta dapat menghadirkan kombinasi kepemimpinan nasional yg menjadi harapan masyarakat Indonesia, tutup mantan aktivis Universitas Trisakti, GMKI, GAMKI dan KNPI. [RA]