Jakarta, majalahgaharu.com : Kampus Sekolah Tinggi Teologia Pokok Anggur (STTPA) kembali diramaikan kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus ditambah kehadiran mahasiswa dan mahasiswi yang berdatangan dari berbagai daerah. Ada dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTT, Papua, dan Papua Barat. Semangat para mahasiswa baru, tertular ke pengurus dan dosen-dosen yang hadir Senin kemarin (23/7) di Kampus STTPA di bilangan Taman Palem, Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, Ketua STT Pokok Anggur Dr. Yohanis Henukh, MA, M.Pd. Menjelaskan beberapa keunggulan dan perbedaan STTPA dengan perguruan tinggi sejenis. “Kami disini lintas daerah dan lintas gereja, interdenominasi dan tanpa adanya ikatan pelayanan setelah mahasiswa lulus,’ jelas Yohanis. Untuk tahun ajaran baru ini, Yohanis akui lebih banyak yang berasal dari luar daerah. ‘Ada dari Nias, Medan, Palu, Ambon, Wamena, Merauke dan lainnya. Kami disini sangat beragam. “Kami Siapkan Mahasiswa Untuk Pelayanan di Daerah”
Diakui Yohanis, di STT Pokok Anggur banyak mahasiswa yang diberikan bea siswa, bahkan untuk tahun ini sudah dipastikan 4 (empat) mahasiswa yang akan dikirimkan ke Filipina untuk melanjutkan studi teologia. Sesuai visi dan misi STT Pokok Anggur yang tidak saja menyiapkan dan melengkapi para mahasiswa untuk pelayanan di wilayah terpencil di Indonesia saja, ‘Kami juga siapkan para mahasiswa dengan misi pelayanan antar negara,’ tegas Johanis Henukh.
Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh salah satu dosen tetap STTPA Brikson Hutapea MP.d., “Inilah kesempatan untuk berkarya di ladang Tuhan sangat luas.” Meski di internal masih ada sedikit masalah yang belum terselesaikan, Brikson melihatnya sebagai satu tantangan. Tidak ada yang boleh terjadi tanpa seijin Tuhan. Brikson mengajak semua pengurus dan mahasiswa baru untuk bersama melangkah untuk satu tujuan hanya bagi kemuliaan namaNya.
Dr. Zevrin Boy Kanu, SH. MTh. selaku Ketua Dewan Pengawas STT Pokok Anggur akan dengan ketat mengawal visi dan misi STTPA dalam pelayanan, sosial dan pendidikan. “Bukan mahasiswanya saja yang dilengkapi, seluruh kegiatan administrasi dan proses belajar mengajar juga mendapat perhatian serius.” Tegas Zevrin Boy Kanu. [RA]