
Jakarta, majalahgaharu.com – GKI Kwitang menyelenggarakan Ibadah malam Natal 24/12 di Gedung BPPT Jl. MH. Thamrin Jkt. Tepat pkl. 18.20 ibadah dengan tema utama yang diangkat GKI Kwitang “DAMAI SEJAHTERRA ALLAH DI BUMI INDONESIA” SubTema tgl. 24/12 “Kesahajaan Kemuliaan Allah”
Kelima pendeta (Pdt, Guruh Jatmiko Septavianus, Pdt. Lindawati Niman, Pdt.EM. Arti Sembiring, Pdt. Agus Mulyono dan Pdt. Litos Sitorus Pane.) mengambil bagian dalam acara ini, tentu saja selain para pendeta da penatua dan panitia dan juga jemaat yang hadir yang ikut berperan aktif di acara tersebut.
Acara Natal dikemas dalam nuansa kedaerah dari mulai Pohon Natal yang setinggi 8 meter dihiasi oleh kain kain dari etnik yang ada di Indonesia. Hal ini menggambarkan GKI Kwitang yang terdiri dari beragam suku yang bersama sama melayani tanpa melihat perbedaan etnis, pendidikan, dan status social, tetapi mereka bersatu ambil bagian dalam pelayanan yang dituntun oleh terang kasih Allah. Itu dilambangkan dengan bintang yang terang benderang di atas pohon itu.
Selainitu lagu lagu yang dinyanyikan dalam ibadah jemaat, dan busana yang dikenakan Panitia, mencerminkan etnis yang ada yang menggambarkan kekayaan negeri tercinta di Indonesia ini.
Drama Natal yang biasanya hanya menceritakan perjalanan Maria dan Yusuf ke Betlehem, para gembala dan orang majus yang datang menemui bayi Yesus. tetapi di acara ini ada yang berbeda, dimana seorang dalang yang sedang bercerita kisah kelahiran Yesus yang diaplikasikan dengan kondisi kekikian yang terjadi di negeri kita.
Inti drama Natal itu membawa pesan Bahwa dalam diri manusia selalu ada 2 kekuatan yang selalu menjadi carut marut dalam kehidupan. Dua kekuatan itu adalah: baik yang selalu digambarkan dengan warna putih dan yang jahat digambarkan dengan warna hitam. tetapi manusia hanya bisa memilih salah satu dari pilihan itu.
Pilihan manusia sangat penting karena pilihan itu akan menghadirkan damai di hati jika dihati ada damai maka di gereja akan hadir kedamaian dan jika gereja dipenuhi damai, maka Indonesia akan bertamburan damai sejahtera. Dan Natal adalah momentum yang tepat dimana Allah hadir melalui kelahiran Yesus kristus untuk membagikan Damai sejahteraNya.
Inti pesan Natal itupun di lengkapi dengan khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Agus Mulyono. Di dalam khotbahnya Pdt. Agus Mulyono mengatakan “Allah yang Maha Tinggi dan Maha Mulia mau menyapa manusia (Kesehajaan) walaupun manusia menolaknya, tetapi Allah tetap mengetuk pintu hati manusia. Natal adalah sebuah kesediaan manusia untuk menerima bukan untuk menolak kehadiran Mesias. Yoh. 3 : 16 “Karena begitu besar kasihAllah akan dunia inisehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nyayang tunggal, supaya setiap orang yang percayakepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” [CM]