Jakarta, majalahgaharu.com– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi masa bakti 2019-2024 dilantik pada Senin siang (26/08/2019). Pelantikan diawali dengan Rapat Paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Bekasi periode 2014-2019, H. Tumai.
Salah satu yang dilantik pada siang itu adalah Murfati Lidianto SE. Untuk kedua kalinya, legislator dari Partai Gerakan Indonesia Raya ini dipercaya oleh masyarakat Bekasi dari Daerah Pemilihan VI, yang meliputi Kelurahan Pejuang dan Medan Satria, Bekasi Barat.
Untuk masa baktinya lima tahun ke depan, perempuan kelahiran Belitung, 26 Januari 1967, ini mengaku akan mengedepankan sejumlah program yang dinilai efektif dalam menjawab kebutuhan masyarakat Kota Bekasi, di Dapilnya. Diantaranya adalah 4 poin mulai daro pembangunan infrastruktur jalan hingga pemberdayaan kaum perempuan di Kota Bekasi.
“Kalau program yang akan saya jalankan, dilihat dari Dapil saya di Kota Bekasi ini terutama Medan Satria, Bekasi Barat, masih banyak warga masyarakat yang mengaspirasikan, saluran air, dan masalah banjir. Sama seperti lima tahun sebelumnya ya,” ujar Murfati kepada wartawan usai dilantik, di gedung DPRD Kota Bekasi.
Selain infrastruktur, dirinya juga akan mendorong pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Program jangka panjang saya adalah mencoba menghidupkan UMKM. Karena menurut pandangan saya masih banyak juga masyarakat Kota Bekasi yang kekurangan lapangan kerja. Tidak mungkin kita hanya meminta kepada swasta maupun pemerintah, tetepi harus dimulai dari diri sendiri harus berdikari. UMKM ini akan sangat membantu masyarakat,” imbuhnya.
Bagi kaum muda, khususnya generasi milenial, dia juga akan menggagas prorgam yang dinilai memiliki nilai tambah di luar kurikulum sekolah pada umumnya.
“Untuk kaum muda akan kita arahkan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Karena pelatihan ini akan menjadi nilai tambah, mendongkrak tenaga kerja baru,” kata Murfati lagi.
Khusus bagi kaum hawa, Murfati Lidianto mengaku meski ada perhatian melalui kebijakan yang berpihak kepada kesetaraan gender. Apalagi, lapangan pekerjaan dinilai masih didominasi oleh kaum pria.
“Ibu-ibu ini harus didorong juga untuk memiliki pekerjaan. Karena selama ini lapangan pekerjaan itu sulit di Kota Bekasi ini. Jadi perlu diperhatikan juga bahwa wanita, terutama ibu-ibu ini perlu dibantu. Dari sektor peningkatan SDM melalui pendidikan juga perlu mendapat perhatian,” tutupnya.