PEWARNA Indonesia Berikan Pelatihan Sinematografi di GITJ Bondo

Ayo Bagikan:

Majalahgaharu.com, Jepara- Jelang penggarapan film dokumenter terkait Napak Tilas Rasul Jawa yang akan di laksanakan di sejumlah wilayah di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA Indonesia) memberikan pelatihan dasar sinematografi kepada sejumlah pemuda dan warga lintas gereja.

Pelatihan diadakan di Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) Bondo, Kelurahan Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu pagi (22/3).

Mentor pelatihan yang juga merupakan produser film dokumenter Napak Tilas Rasul Jawa, Gabriel Hartanto, menjelaskan secara dua arah seputar teknik dasar penulisan naskah, teknik penggunaan kamera, proses pengambilan gambar, editing, hingga rincian perkiraan biaya dalam suatu proyek penggarapan sebuah film.

Peserta nampak antusias mengikuti kegiatan yang juga dihadiri oleh Pendeta Suyito Basuki, seorang penulis, dalang wayang Kristen ternama dan juga pegiat pelayanan di lingkungan GITJ.

Ketua Umum PEWARNA Indonesia Yusuf Mujiono yang turut serta dalam penggarapan film dokumenter Napak Tilas Rasul Jawa dan pelatihan sinematografi di GITJ , mengutarakan bahwa kegiatan pelatihan yang dilaksanakan hari ini merupakan salah satu bentuk literasi yang bisa dibagikan oleh PEWARNA Indonesia kepada warga gereja.

“Kami harap kegiatan ini bisa memperlengkapi warga gereja dalam melaksanakan misi pelayanan mereka di gereja masing-masing. Sebelumnya kami juga aktif bekerja sama dengan sejumlah badan pekerja gereja maupun Sekolah Tinggi Teologi dalam memberikan pelatihan jurnalistik,” ujarnya kepada Majalah Gaharu, di lokasi pelatihan.

Pelatihan dasar sinematografi yang dilakukan oleh PEWARNA Indonesia berlangsung di GITJ Bondo, sebuah gereja berusia 166 tahun yang menjadi buah penginjilan dari Kiai Ibrahim Tunggul Wulung.

Kiai Tunggul Wulung merupakan seorang tokoh kharismatik di Tanah Jawa, bangsawan Jawa, seorang ahli spiritual, mantan wedana, yang kemudian menjawab panggilan pribadinya sebagai penginjil di Tanah Jawa usai mengalami perjumpaan dengan Yesus Kristus.

Jejak sejarah dari Kiai Ibrahim Tunggul Wulung masih bisa dijumpai hingga saat ini. Salah satunya situs makamnya yang hanya berjarak 500 meter dari GITJ Bondo.

Di tahun 2021 lalu perjalanan spiritual Tunggul Wulung juga diabadikan melalui program Napak Tilas Rasul Jawa (NTRJ) yang dilakukan PEWARNA Indonesia. Dalam rangkaian acara inI PEWARNA turut melakukan penanaman bibit bakau dan meresmikan pemugaran makam Tunggul Wulung, yang dihadiri oleh Bupati Jepara.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Partai Republik Akan Ajukan Gugatan Ke BAWASLU

Wed Mar 22 , 2023
Majalahgaharu.com, Jakarta- Datuk Haji MYR Agung Sidayu, Ketua Partai Republik menyatakan akan melakukan upaya yang sama dengan yang dilakukan oleh Partai Prima ke Bawaslu RI. Alasannya adalah kasus Partai Prima merupakan kasus yang sama dengan beberapa Partai yang lain, yakni Partai PKP, Partai Republiku, dan Partai Republik Satu, kesemuanya pernah […]

You May Like