Jakarta, MajalahGaharu.com – Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) memasuki tahun 2024 menggelar ibadah di Ballroom Grha PGI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (5/01/2024). Berikut sambutan lengkap Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Manuputty.
Selamat pagi!
Salam damai dan Sejahtera Allah bersama kita.
Saya menyapa dengan penuh hormat:
– Menteri Politik Hukum dan HAM, Prof. Dr, Mahfud MD
Atas nama MPH-PGI saya menyampaikan terima kasih atas kesediaan bapak/ibu memenuhi undangan kami pada hari ini. Kehadiran bapak/ibu membuktikan bahwa PGI punya banyak sahabat dari berbagai kalangan. Karenanya, pada kesempatan ini, ijinkan saya atas nama Majelis Pekerja Harian PGI menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Republik Indonesia, lembaga-lembaga politik dan kemasyarakatan, Lembaga-Lembaga gereja pada aras nasional dan lembaga-lembaga keumatan lintas agama, lembaga-lembaga Oikoumene dan gereja-gereja anggota PGI, PGIW & SAG, serta seluruh mitra PGI di dalam dan luar negeri, yang telah mendampingi, mendukung, dan bekerjasama dengan PGI untuk meangaktualisasikan panggilan keumatan dan panggilan kebangsaannya sepanjang tahun 2023.
PGI melangkah meninggalkan tahun 2023 dengan penuh Syukur. Pada perhentian ini kita lega dan mengakui, sekalipun perjalanan pelayanan kita cukup berat sebagai gereja dan bangsa, namun kita tiba dengan selamat di saat ini dan tempat ini. Allah Tritunggal sudah menolong kita sampai sejauh ini, karenanya pada perhentian ini, sebagai gereja kita patut menyebut Eben Haezer, sampai disini Tuhan menolong kita.
Pengakuan ini penting bagi kita untuk menapaki tahun pelayanan 2024 di dalam keyakinan bahwa Sang Immanuel akan tetap menuntun kita untuk menghadirkan damai Sejahtera Allah melalui pelayanan kita dalam lingkup Gerakan Oikoumene, maupun dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Mengawali tahun 2024, PGI dan semua gereja anggotanya diperhadapkan pada dinamika politik kebangsaan yang menuntut keterlibatan dan partisipasi kebangsaan kita sepenuhnya. Pilpres, Pileg, dan Pilkada akan berlangsung sepanjang tahun 2024. PGI memandang bahwa semua even ini adalah sarana konstitusional yang beretika, yakni jujur dan adil, untuk melahirkan pemerintahan yang sah dan legitimate sesuai dengan kehendak rakyat.
Kami bersyukur bahwa menjelang Pilpres dan Pemilu kali ini, tidak terlihat banyak gejolak di antara kubu-kubu yang berkontestasi. Ruang media sosial kita tidak dibanjiri oleh caci maki, hoaks, dan pelintiran kebencian, sebagaimana terjadi dalam pemilu dan pilpres sebelumnya.
Sekalipun demikian, gereja-gereja diminta tidak berdiam diri untuk selalu menawarkan harapan alternative di tengah situasi dimana kecemasan, ketakutan, dan kekecewaan berkembang. Gereja terpanggil untuk merestorasi harapan dari masyarakat, saat berkembangnya imoralitas akibat perebutan kuasa yang mengingkari martabat kemanusiaan dan kebangsaan.
Dalam kaitan ini, amatlah penting bagi gereja-gereja sebagai lembaga moral dan keumatan untuk menekankan signifikansi etika dan moral dalam pelaksanaan Pemilihan Umum, selain kepastian penegakan hukum yang mengatur seluruh proses Pemilu dan memenuhi rasa keadilan masyarakat. Ketika etika dan moral ditegakkan, warga negara dapat memiliki keyakinan pada integritas sistem pemilihan dan percaya bahwa suara mereka akan dihitung dengan akurat.
Untuk memenuhi panggilannya di dunia politik kebangsaan, gereja harus berdiri tegak di antara dua ekstrim. Ekstrim pertama adalah sikap acuh tak acuh karena menganggap politik itu kotor, dan karenanya menarik diri dari tanggung-jawab politik. Ekstrim kedua adalah sikap kompromis yang turut melegalkan kebobrokan politik. Pengutusan untuk menjadi garam dan terang dunia (Mat 5:13-16), secara eksplisit menempatkan gereja Tuhan dan umat-Nya dalam proses menggarami dan menerangi yang tak berkeputusan.
Tahun 2024 akan menjadi panggung bagi bangsa Indonesia untuk mendefinisikan jalannya sejarah bangsa ini melalui pembangunan peradaban politik yang beradab dan bermartabat. Bersama semua elemen bangsa, PGI terpanggil untuk membangun optimisme bagi kemajuan bangsa ini, mendoakan bangsa ini, dan berpartisipasi dalam semua upaya baik untuk menghadirkan keutuhan dan kesejahteraan bagi masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Saudara-saudara terkasih,
Selain masalah demokrasi dan politik kebangsaan, PGI masih memiliki sejumlah list persoalan yang harus kita kelola dalam perjalanan di tahun 2024. Krisis ekologi, krisis oikoumene, dan tantangan transformasi digital, serta secara khusus penyelesaian masalah Papua, adalah konsentrasi isu-isu yang menjadi perhatian PGI selama ini, dan masih menyisakan banyak pekerjaan yang harus dikelola oleh gerbong Gerakan oikoumene di Indonesia. Pada saat yang sama, kita menaruh perhatian terhadap situasi kemanusiaan global yang tercabik-cabik oleh bencana, konflik, dan peperangan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Kehadiran sahabat kita, Dubes Palestina dalam kesempatan ini mengingatkan kita untuk terus berpartisipasi dalam upaya perdamaian dunia dengan kapasitas yang kita miliki.
Pada kesempatan ini, ijinkan saya atas nama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia menyampaikan simpati yang dalam atas tragedi kemanusiaan yang terjadi dalam konflik antara Hamas dan Israel. PGI tetap konsisten mendukung semua upaya internasional bagi Solusi dua negara sebagai penyelesaian yang bermartabat dalam konflik di wilayah yang dipenuhi oleh situs-situas ziarah keagamaan dari tiga agama Abrahamic.
Di antara kita, hadir pula teman-teman rohaniawan dari Gereja Ortodox Rusia, yang sekaligus mengingatkan kita untuk berdoa dan berpartisipasi secara tak berkeputusan bagi penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina.
Saudara-saudara terkasih, di antara berbagai krisis dan tantangan yang menggelayut di tahun pelayanan PGI 2024, Tema Natal 2023, “Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” menuntun kita dalam realisme dan optimisme yang berpengharapan. Mari kita sambut lawatan kemuliaan Allah dalam hidup kita, sehingga damai Sejahtera hadir di antara kita dalam perjalanan bergereja, berbangsa dan bernegara.
Ijinkan saya mengakhiri sambutan ini dengan mengutip Mazmur 85: 9-13
85:9 Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.
85:10 Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.
85:11 Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
85:12 Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.
85:13 Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.
Selamat tahun baru!
Kepada Tuhan, puji-pujian, hormat dan penyembahan.
Allah Sang Immanuel menyertai kita!
Pdt. Jacklevyn Manuputty
Sekretaris Umum PGI