Majalahgaharu.com Jakarta Sungguh merupakan suatu berkah bisa bercengkrama bersama Romo Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Keuskupan Agung Jakarta, pada 9 Februari 2024 dalam perjalanan untuk menghadiri acara Forum Indonesia Damai ke-4 di Genta Rohani (Segar) Cilodong, Depok, Jawa Barat, ungkap Pemimpin Spiritual Nusantara, Sri Eko Sriyanto Galgendu.
Dialog sepanjang perjalanan dari Katedral Jakarta sampai Depok itu pepak bernuansa spiritual, meski tidak luput dalam upaya mengkritisi kondisi dan situasi politik yang panas menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 di Indonesia yang mencemaskan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yang harus tetap dijaga bersama segenap elemen masyarakat.
Dalam acara spesial yang dikemas dengan perayaan Imlek oleh Dewan Rohaniawan Pengurus Pusat Majlis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) hadir sejumlah tokoh diantaranya Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Mayjen Purn. Kopassus Wisnu Bawa Tanaya, KH. Marsudi Syuhud, Engkus Ruswana serta tokoh nasional lain, berikut sejumlah pengusaha Indonesia yang tekun mengikuti ikrar bersama untuk persatuan dan kesatuan Indonesia tetap berjaya.
Kebahagiaan Sri Eko Sriyanto Galgendu yang juga dikenal luas sahabat keluarga Presiden dan relatif dekat dengan sejumlah jendral di negeri ini, sungguh dia apresiasi semacam suatu berkah karena tidak cuma dapat mengudara rasa, tapi juga mengungkap nostalgia dua puluh tahun silam saat dirinya masih baru memulai menapaki jalan sunyi dari satu petilasan ke petilasan yang lain, termasuk Alas Purwo serta sejumlah candi yang ada di Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Ketika itu, ungkap Sri Eko Sriyanto Galgendu yang disebut-sebut telah bergelar bergelar Ki. Semar ini, acap membuat acara pertemuan bersama Gus Dur (KH. Abdurahman Wahid), KH. Habib Chirzin dan Paku Buwono XII lewat berbagai forum, termasuk GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia), Forum Lintas Agama serta Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). Hingga jalinan persahabatan antara Sri Eko Sriyanto Galgendu bersama Ignatius Suharyo telah terjalin indah sejak dia masih menjabat Uskup Agung Semarang. Jadi jauh sebelum Ignatius Suharyo menjabat Uskup Agung Jakarta.
Kedekatan Sri Eko Sriyanto Galgendu dengan berbagai tokoh, akademisi, guru besar, para negarawan serta para Sultan Nusantara tampak semakin memuluskan gagasannya membentuk Forum Indonesia Damai, Forum Negarawan Indonesia, Forum Lintas Agama hingga Forum Generasi Spiritual for All yang dominan ditopang oleh GMRI yang juga telah dirintisnya sejak 20 tahun silam semasa masih mukim di tempat lahirannya, Kampung Nusukan, Solo. Begitulah kisah tentang berkah dalam satu mobil bersama Ignatius Kardinal Suharyo dari Katedral ke Depok, hingga kembali lagi ke Katedral berikut narasi nostalgia masa lalu hingga masalah kekinian yang terus menjadi topik bahasan lewat Forum Indonesia Damai yang mereka besut bersama demi dan untuk masa depan bangsa serta negara Indonesia.
Kendati sekarang, Ignatius Kardinal Suharyo telah menjejaki usia 75 tahun, tampilannya pun sungguh masih tampak segar bugar dengan dengan gaya khasnya, sederhana — ugahari — sehingga jejak guru besar yang pernah disandangnya di Universitas Sanata Dharma, Mrican, Yogyakarta, tampak semakin mengukuhkan tampilannya yang khas. Kecuali itu, Pendidikan dari Kepausan Urbaniana juga telah menghantar dirinya dipercaya menjabat Uskup Ordinariat Militer Indonesia. Hingga akhirnya Ignatius Suharyo, kelahiran Sedayu, 9 Juli 1950 ini resmi dilantik menjadi Kardinal pada 5 Oktober 2019 oleh Paus Fransiscus.
Penulis : Jacob Ereste
Pecenongan, 22 Februari 2024