JAKARTA, MajalahGaharu.com – Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) kembali menyelenggarakan agenda unggulan dua tahunan, yakni International Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF), yang akan digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 11-13 Juni 2025. Rencananya acara ini akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Expo akan dibuka Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono.
Pada konferensi pers di Jakarta, Senin (9/6) Ketua Umum PERPAMSI Arif Wisnu Cahyono mengungkapkan bahwa perhelatan besar dua tahunan ini, IWWEF merupakan penyelenggaraan ke-10.
Ditegaskan Wisnu, Air merupakan kebutuhan penting setiap orang, mudah-mudahan negara lebih memperhatikannya dengan membuat UU Terkait Air Minum, setidaknya seperti negara tetangga Malaysia yang sudah lama punya.
“Urgensi sekali sektor air minum ini memiliki payung hukum lebih tinggi (baca:UU) sekarang masih Perataruan Mendagri, Peraturan Menteri PU, Peraturan Menkes dan lainnya,” tutur Dirut Perumda PDAM Surabaya.
Lebih lanjut, Wisnu menegaskan akan memerlukan sinergi luar biasa dalam kepemimpinan nasional Indonesia untuk tata kelola sektor air minum.
Sementara Sekretaris Umum PERPAMSI Rino Indira Gusniawan, ST, MM menambahkan bahwa pemerintah pusat masih kurang memperhatikan terkait air minum.
“Kementerian dan jajaran bawahan harus mendorong dan bisa melindungi sektor air minum ini. Artinya perlu peran pemerintah pusat. Selama ini Perumda seperti PDAM hanya di bawah pemerintah daerah.”
Kegiatan IWWEF hanya berlangsung tiga hari. Panitia sudah menyiapkan secara optimal dari peserta dan pembicara. Akan hadir Menteri Pekerjaan Umum Doddy Hanggodo, Mantan Menlu Retno Marsudi, pembicara Malaysia, Worldbank dan lainnya.
“Ini kesempatan menggulirkan pentingnya air minum. Juga akan mendorong tata kelo air minum terutama sistem air minum di Indonesia. Kita tidak hanya maju segi industri tapi mencukupi air minum masyarakat.” Adapun tema IWWEF adalah Transformasi Air Minum Menuju Swasembasa Air.
Seperti diketahui selama ini baru 22 persen pelanggan PDAM yang bisa dilayani dan target 2029 diharapkan loncatan menjadi 40 persen. Pada 2045 diharapkan sudah 100 persen. Jadi harus ada pembangunan luar biasa.
Selama ini memang sudah ada UU No.17 Tahun 2019 tetapi ini hanya menjamin air baku, belum menjadi air minum. Karena itu perlu dibuat UU khusus Air Minum dan bisa payung terkait limbah air.
“Saat ini semua kementerian mengurusi air minum dan sanitasi. Kalau ada masalah lalu kementerian mana yang bertanggung jawab. Dalam kegiatan Bali pernah mengeluarkan rekomendasi agar diadakan Kementerian Air Minum.
Ada tiga fokus PERPAMPI yaitu pemerintah, swasta dan PDAM seluruh Indonesia. Itu tidak cukup sekarang kita minta suport dari Universitas, lembaga dan media sehingga sistem tata kelola air minum semakin baik dan target 2029 mencapai 40 persen. Saat ini pertambahan pelanggan rerata pertahun 500-700 ribu pelanggan seluruh Indonesia.
Menurut Wisnu target 2024 3 juta pelanggan belum terealisasi karena dari 6 triliun anggaran hanya 600 milyar yang turun. Perlu diketahui Air Minum PDAM selama ini tidak ada subsidi seperti PLN, bentuk Perumda saat ini terdapat 407 PDAM seluruh Indonesia.
“Melalui kegiatan ini kita mengajak generasi muda, termasuk Universitaa Trisakti dan Universitas Bakrie membuqy kegiatan flexing, kompetisi, dll. Kita ingin anak-anak muda tertarik dengan air minum dan limbah.”
PERPAMSI adalah organisasi nirlaba yang mewadahi perusahaan-perusahaan air minum di Indonesia dengan jumlah 445 anggota Perusahaan air minum (PAM/BUMD AM).