Oleh: Amistan Purba
Majalahgaharu Jakarta Transformasi umat Kristen di Era Global mengimplikasikan pada proses perubahan komprehensif dalam kehidupan, baik secara individu maupun global. Transformasi ini mendeskripsikan perubahan cara berpikir (mindset), kebiasaan (habit), gaya hidup (lifestyle) yang berorientasi konsistensi dengan Kristus. Gereja dan umat Kristen berhadapan dengan tantangan (challenge) dan peluang (opportunity) dalam meneguhkan iman, memanifestasikan pelayanan, dan menyiarkan Injil di kancah dunia yang semakin hari terkoneksi secara digital.
Tantangan dan Peluang
Transformasi
Era global mempresentasikan tantangan dan peluang yang substansial bagi umat Kristen dan gereja.
Tantangan
Technological Disruption. Teknologi, meskipun memberikan kemudahan dalam komunikasi dan akses informasi, juga merepresentasikan tantangan dalam hal kebenaran informasi. Gereja vital memfungsikan teknologi untuk mengakses lebih banyak warga, tapi juga perlu membekali warga dengan pemahaman perseptif terhadap informasi dan gaya hidup digital. Era global menghadirkan inovasi dan gaya hidup yang beragam, yang berpotensi berkontradiksi dengan ajaran Kristen. Umat Kristen harus berusaha intens untuk memperkuat identitas dan nilai spiritual di tengah gelombang global.
Social Change. Perubahan sosial, khususnya yang dipacu oleh transformasi global, memberi efek signifikan terhadap umat Kristen, baik secara positif juga negatif. Perubahan ini mempengaruhi implementasi ibadah, norma, kolaborasi sosial, dan peran gereja dalam komunitas. Integrasi global, transisi urban, dan transmigrasi menghendaki gereja untuk merangkul keberagaman dan berperan serta dalam isu-isu sosial misalnya kemiskinan, kekerasan, dan konfrontasi.
Changes in Service. Perubahan pelayanan terhadap umat Kristen di era transformasi global saat ini memunculkan tantangan. Di satu perspektif, era global dan inovasi teknologi mengekspos akses informasi dan komunikasi yang komprehensif, memfasilitasi pelayanan yang makin inklusif dan ekonomis. Di sisi lain, timbul masalah seperti relativisme moral, cyberbullying. Era digital menghendaki gereja untuk menyesuaikan dalam cara pelayanan. Ibadah online, aplikasi media sosial untuk penyiaran Injil, dan pelayanan virtual menjadi fenomena standar. Perubahan pelayanan terhadap umat Kristen di era transformasi global saat ini esensial bagi gereja untuk berorientasi dan berinovasi.
Environmental Crisis. Jemaat Kristen diajak serta untuk berperan dalam kapasitas pemelihara lingkungan dan berpartisipasi dalam kiprah pelestarian alam, sebagai bentuk tanggung jawab atas ciptaan-Nya. Gereja memegang peran penting dalam krisis lingkungan dengan bereaksi memperbarui kognisi, merekomendasikan pembelajaran ekologis, serta melakukan implementasi seperti aksi sterilisasi dan penghijauan, serta penataan sampah. Selain itu, gereja juga berperan dalam lobbying kebijakan yang mengasistensi konservasi ekosistem dan mendesain kemitraan dengan stakeholder..
Peluang
Cakupan Lebih Ekstensif. Platform digital memfasilitasi gereja mencakup jemaat yang lebih ekstensif, bahkan di area geografis yang variatif, serta menginformasikan ajaran Alkitab dengan lebih efektif.
Komunitas Online. Jejaring sosial dan platform digital bisa diaplikasikan untuk mengembangkan komunitas online yang solid, mengintensifkan relasi diantara warga gereja, dan mengalokasikan pelayanan pastoral.
Interaksi Sosial. Gereja bisa mengaplikasikan platform digital untuk interaksi dalam isu-isu sosial yang semakin ekstensif, menyuarakan kebenaran dan keadilan, dan berperan terhadap keseimbangan sosial.
Inovasi Pelayanan. Teknologi bisa diaplkasikan untuk mengoptimalkan inovasi dalam pelayanan, seperti pengajaran Alkitab online, pelayanan berbasis data.
Pemuridan Digital. Gereja dapat memanfaatkan jejaring sosial dan platform digital untuk pemuridan, pendidikan Alkitab, dan pembinaan intregitas generasi Z.
Transformasi umat Kristen di era global merupakan suatu proses yang dinamik dan terus berlanjut. Gereja dan umat Kristen wajib terus belajar, mengintegrasikan diri, dan berinovasi untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk kemuliaan-Nya. (AP)
Penulis adalah Pemerhati Ekonomi dan Sosial. Tinggal di Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.

