Majalahgaharu.com Jakarta Badan Kerja Sama Gereja dan Lembaga Kristen Indonesia (BKSG LK), Dewan pengurus wilayah (DPW) DKI Jakarta, Minggu 17/12/23 menggelar doa dan pujian di sepanjang areal car free day Jakarta. Marry Hadassah Ketua DPW BKSG LK nampak semangat memimpin peserta sekitar 150 an ini dengan menaikan pujian dan doa serta seruan untuk bangsa Indonesia sejahtera.
Acara Jalan damai oleh BKSG LK digagas oleh DPW Jakarta, hal ini dilakukan agar Indonesia tetap damai dan rukun terutama menjelang tahun politik pilpres maupun pileg 2024 nanti.
Jalan damai start dari Patung Kuda silang Monas ada sekitar 150 peserta dengan memakai atribut bendera dan spanduk berjalan sembari menaikan doa dengan lantunan lagu-lagu pujian seperti dari pulau dan benua, Joy To The world, Hai Mari berhimpun dan Gita Sorga mengema di ruang-ruang angkasa diatas jalan raya Thamrin hingga bunderan HI Jakarta.
Dari bunderan hotel indonesia peserta jalan damai kembali memutar ke arah Patung Kuda yang pagi itu juga padat dengan seruan damai bagi Palestina. Menarik dalam setiap perjalanan ada atraksi tarian dan penyembahan serta doa di depan gedung-gedung pemerintah seperti bawaslu, ESDM dan juga bank Indonesia.
Doa dilakukan tim pendoa dilakukan secara bergantian, Ibu Merry saat itu berdoa agar presden dan wakil presiden Jokowi dan Mahruf Amin senantiasa di berikan kesehatan dan kemampuan memimpin bangsa ini, sehingga tercapai amsyarakat yang adil dan makmur.
Tak kalah menarik pendoa yang mendoakan agar pengelolaan dana trilyunan uang negara ini bisa digunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Sehingga tidak ada lagi stunting dan masyarakat kurang gizi.
Disisi lain tiupan sangkala terus menggema di seluruh langit Jakarta. Kibaran panji-panji berkelebet menambah semarak dalam jalan damai pagi itu.
Eksistensi Umat Kristen
Jalan santai BKSG LK yang membentangkan spanduk putih bertuliskan ajakan Indonesia Damai, Indonesia adil, Indonesia cerdas dan Indonesia maju ini sekaligus doa bagi bangsa.
Ferdinad Watti ketua umum BKSG LK yang didampingi pengurus seperti pendeta Abraham Irwan Santoso (bendum), Irmando Manullang, Zakaria, Merry Hadassah dan beberapa pengurus lainnya, memaparkan latar belakang digelarnya acara jalan damai, Ferdinand menegaskan bahwa menjelang pemilu suasana politik ini semakin menghangat, untuk itu BKSG LK berdoa untuk bangsa agar pemilu berjalan damai jujur dan adil.
“Bangsa ini harus tahu bahwa kita umat Kristen juga mau berdoa bagi bangsa ini, tidak hanya dalam gedung atau tertutup, dengan doa ini orang-orang yang turut car freeday bisa melihat orang Kristen juga peduli untuk bangsa”, tandas Ferdinand yang juga aktivis kebebasan beragama ini.
Artinya lanjut Ferdinand dengan kegiatan ini menunjukkan bahwa gereja Tuhan juga berdoa demi bangsa ini, sesuai dengan salah satu firmanNya yang mengatakan biarlah semua kebaikan hatimu diketahui semua orang, salah satu cara dengan peduli berdoa bagi bangsa.
Selanjutnya acara ini, sekaligus bagaimana kita berani menunjukkan identitas sebagai anak-anak Tuhan. Sehingga gereja tidak terkungkung dalam mental minoritas tetapi gereja harus berani menunjukan bahwa kita ini Kristen ada diantara bangsa ini.
” Sudah waktunya kita tidak menutupi identitas kita sebagai Kristen tetapi dengan Kristen ini justru kita tunjukan kepedulian atas bangsa. Maka inilah cara yang dilakukan BKSG LK untuk blak-blakan menyatakan keberadaan kita sebagai umat Kristen”, tandasnya serisu.
Sekali lagi acara jalan damai car free day ini dilaksanakan untuk berdoa bagi bangsa dan negara terutama menjelang tahun politik ini agar tetap aman damai tidak terjadi perpecahan pungkasnya.
Ferdinand berharap acara semacam ini akan digulirkan ke berbagai daerah seluruh Indonesia, untuk jalan damai berdoa bagi kedamaian bangsa sekaligus menyatakan identitas Kristen secara terbuka bahwa Kristen itu ada bersama dalam membangun bangsa ini.
BKSG LK hadir ingin bersinergi kepada semua lembaga baik internal kekrtistenan maupun eksternal seperti pemerintah dan lembaga keumatan dan kemasyarakatan yang lain. Di mana lanjut Ferdinand bahwa visi kami jelas untuk memperjuangkan kebebasan beragama dan ini dialami bukan saja umat Kristen tetapi juga umat-umat lainnya. YM