JAKARTA, MAJALAHGAHARU.COM – Lulus Akabri tahun 1983, dan karier yang menanjak membuat pria kelahiran manado 56 tahun silam ini semakin sombong, angkuh dan merasa hebat. Ya, tepatnya tahun 1998 saya bandel dan jatuh dalam kubangan dosa, jauh dari Tuhan. Keluarga terutama istrinya menjadi sasaran ‘tembak’ amarah, akibatnya kekerasan tangannya terhadap tulang rusuk sudah biasa dilakukan, ketika sang prajurit militer ini tiba di rumahnya. Bagaimana tidak, dunia malam adalah kamus kehidupan baginya. Dugem di diskotik serta minum-minuman keras, jatuh dalam pelukan wanita lain menjadi pemandangan yang biasa baginya. Sehingga akal sehat, hati nurani apalagi Tuhan bukan menjadi sandaran hidupnya .
Sampai, akhirnya dia ditegur dan diperingatkan secara keras oleh komandannya, bahkan diancam pangkatnya tidak akan dinaikan, apabila melakukan kekerasan seperti itu. Kata-kata komandan itu dia renungkan sampai suatu saat saya mulai menyadari dan beranjak untuk mengikuti kegiatan rohani salah satunya Pria Sejati (PS) , dan bergabung dari tahun 2003 – 2005.
Disitulah pertobatan mula-mulanya terjadi. Kegiatan di PS ini menjadikan dirinya terbuka dan semakin dikuatkan untuk taat kepada keluarga dan Tuhan. Disadari, ternyata saya selama ini menjadi pria yang sontoloyo tidak bertanggung jawab, berbuat dosalah, sangat-sangat menduakan Tuhan, dan di PS ini saya digembleng dicambuk oleh Tuhan melalui hamba Tuhan.
Pria yang sehari-hari bertugas sebagai Kepala Biro Umum di Dewan Ketahanan Nasional ini, menangis. Ternyata, kehebatan yang dia bangga-banggakan itu tidak ada artinya dihadapan Tuhan, malahan merasa dirinya adalah pria sontoloyo, pengecut yang meninggalkan anak dan istri begitu saja.
Peran Istri
Saat dia masih belum bertobat, istrinya tidak membalas dengan hal yang sama dia lakukan, melainkan karena Tuhan, istrinya terus berdoa untuk dirinya, bahkan sampai sekolah pendeta, STh, MTh, ketika itu Tuhan menjaga anak-anaknya, ya mungkin kalau dia hancur pasti anak-anak hancur, tapi itu tidak boleh lama-lama juga, kalau kepala keluarga tidak bertobat semua bisa hancur, tapi dengan peran istrinya, dia jadi menangis akhirnya bertobat.
Ketika kepala keluarga dipulihkan otomatis anak dan istri dan seisi keluarga juga dipulihkan luar biasa, anak pertamanya lulus dokter gigi dari Unpad sekarang ambil spesialis di UI, yang kedua kuliah di ITB, dan yang ketiga masuk Akpol, ini berkat Tuhan yang luar biasa. Coba kalau masih menjadi pria yang sontoloyo mungkin anak saya bandel juga bahkan bisa memakai narkoba, dan melalui kegiata pria sejati dan gerakan rohani lainnya saya bertobat tapi kita harus taat terus, alias harus tobat terus. Ya setelah dia bertobat bapa dan ibu mertua juga melayani tuhan, juga kakak perempuan dan laki-laki saya juga bertobat dan melayani Tuhan, mereka juga pun ya masalah yang sama bahkan lebih darinya, tapi Tuhan bisa pulihkan dan berkati kehidupannya
Lalu, dia beranjak dan meminta maaf kepada istrinya dan juga mohon ampun pada Tuhan. Lambat laun dan pasti keluarganya dipulihkan luar biasa, demikian juga pekerjaanya Tuhan limpah-limpahkan berkat.
Bahkan pasca PS dirinya tidak mau bertobat saja yang sekedar doa lalu rajin ke gereja, melainkan berjanji menjadi pasukannya Tuhan dalam melayani sebagai hamba Tuhan, untuk menjaring mereka yang belum pernah seperti saya atau permasalahan apapun untuk dipertobatkan, jelas gembala jemaat GBI Otista Raya yang berdiri pada bulan Mei 2016.
Yang dulunya ikut di PS, saat ini dipercayakan Tuhan sebagai penasehat pembimbing rohani. Rumahnya di kawasan kompleks Halim Perdana Kusumah yang dulu menjadi sasaran tembak amarahnya sekarang menjadi tempat dupa yang harum bagi kemuliaan nama Tuhan. Lebih dari itu dirinya tidak pernah membayangkan karena kebandelan saya, mungkin orang lain tidak sampai pangkat jendral tapi Tuhan pakai luar biasa, saya tidak pernah mengharapkan tetapi Tuhan berikan pangkat itu.
Disitu Tuhan katakan, kamu harus menjadi berkat bagi orang lain dimanapun melayani. Kesibukan yang luar biasa tak menghalangi bapa tiga anak ini untuk melayani Tuhan dari Selasa sampai Jumat malam (jika tak ada kegiatan di tempat kerjanya), itu sudah kewajiban dan keharusan nampaknya.
Ternyata benih-benih dan perbuatan buah-buah roh Tuhan tidak hanya ditularkan pada umat di gerejanya, melainkan di tempat kerjanya juga memberikan dampak positif. Oh ya, sebagai anak Tuhan kita harus mempunya teladan positif. Melalui kajian-kajian dan saran kepada Presiden, itulah teladan Yesus dinyatakan, misalnya jujur dan taat.
Juga, ketika melayani ditengah-tengah lingkungan pemerintahan diterapkan juga melayani dengan kasih, dalam pelayanannya meneladani Tuhan yesus. Sampai akhirnya saran-sarannya yang merupakan tugas DKN tentang masalah narkoba, teroris, korupsi dan kejahatan seksual, yang masih menjadi anacaman bangsa Indonesia, anak Tuhan harus hadir menjadi teladan dan juga memberikan masukan berarti dalam mengatasi permasalahan dimaksud. Dan, itu juga yang sama disampaikan kepada presiden tentang teladan Tuhan Yesus, seperti tidak boleh menerapkan kekerasan, saling memamafkan istilahnya lembut tapi tegas.
.Cara dia membagi waktu dalam pekerjaan dan melayani Tuhan, memang tugas saya sebagai kepala biro umum ini sangat sibuk, saya harus ke,luar daerah bahkan kel luar negeri, jadi hobi saya yang main golf sudah saya tinggalkan karena tidak ada waktu untuk itu, selasa sampai jumat malam saya melayani Tuhan jika saya tidak ada kegiatan di Dewan Ketahanan Nasional, saat ini saya persembahkan waktu yang terbaik untuk Tuhan, karena saya ingin menjadi pasukannya Tuhan, presiden full gospel di wilayah ini, gembala di GBI Otista, dan menjadi gembala di rumahnya yang dijadikan tempat ibadah. Rumor yang mengatakan bahwa kalau mau naik pangkat harus pindah agama, hal itu tidak berlaku di TNI dan isntansi lain di republik ini, dan itu bohong. Takut dan taat pada Tuhan, dan pasti ada waktu untuk melayani tuhan, maka lakukan untuk itu., melayani Tuhan dan bangun mezbah keluarga, khusus untuk anak-anak Tuhan berdoa tiap hari dirumah.
Urapi anak-anak dan beri pandangan bahwa kalaun narkoba itu nikmat yang membawa sengsara, seperti pengalamannya dulu, saat ini harus diperkuat iman, anak-anak Tuhan harus aktif dan diperkuat sekolah minggunya, dan anak saya juga begitu, peran tulang rusuknya juga luar biasa memberi masukan kepada anak-anaknya untuk aktif di kegiatan gereja, akhirnya Tuhan jauhkan itu, dan itu tidak benar, jadi itu bukan kebetulan tapi karena Tuhan yang melakukan itu, bisa saja anak-anaknya mungkin ke diskotik, tapi karena kepala keluarganya bertobat maka itu tidak terjadi pada tiga anaknya, karena kita itu di layani untuk melayani Tuhan dan dipulihkan untuk memulihkan, jadi ketika kita memulihkan orang maka Tuhan akan memulihkan kita, itu luar biasa.
Kesimpulannya bahwa untuk ada Tuhan Yesus, kalau tidak ada Tuhan Yesus, dia tidak tahu apa yang terjadi, dia berkati dan dicukupkan luar biasa, kita tahu TNI atau pegawai negeri gajinya tidak seberapa, tapi Tuhan cukupkan secara luar biasa.
BIODATA
Nama Lengkap Pdt. Marsma TNI Lukas Pamardi, SH MM24 September 1960
Istri : Prastika Indrastuti lahir di Bogor 21 Maret 1966
Anak pertama : Drg. Prima lahir di Bogor 11 Juni 1990
Anak Kedua : Rahel Wilandari, 9 April 1996
Anak Ketiga : Ishak Wika Pamardia, lahir di Jakarta 24 Agustus 1998