Majalahgaharu-Jakarta,Pancasila sila menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa, terutama pengamalan Pancasila versi orde baru menjadi catatan tersendiri. Karena dengan Pancasila disalah artikan untuk melanggengkan kekuasaa ketika itu. Prof Hoga Saragih, Ketua Program Studi Informatika Universitas Bakrie Jakarta, adalah salah satu sosok yang konsen menggelorakan dan terus mengamalkan Pancasila.
Seperti pada sebuah kesempatan dalam acara webinar Tentang Pancasila Dalam Perspektif Kebenaran Alkitab yang diadakan Kementerian Agama ( 3/7/21 ), Prof Hoga mencoba menjelaskan sila ke lima di mana sila terakhir yang berhubungan dari sila yang ada di Pancasia.
“Sila ke lima ada kata keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, saya melihat untuk berbicara keadilan, di mana kalimat adil adalah berbicara sesuatu yang sangat sulit karena manusia itu tidak adil”, tandasnya serius. Lanjut Prof memaparkan , kenapa? Karena hanya Tuhan yang mampu memberikan keadilan pada manusia, jadi keadilan itu hadiah sebab porsi manusia adalah bekerja untuk mendapatkan keadilan.
Namun karena Tuhan sudah memberikan keadilan maka manusia harus memberi keadilan juga, serta meraih untuk mendapat keadilan dan mewartakan keadilan dan memperjuangkan keadilan dan tak kalah pentingnya kemudian menjaga keadilan, sebab yang adil itu cuma Tuhan bukan manusia.
Lalu bagaimana caranya untuk adil, tegasnya belalah orang lemah, anak yatim, orang yang lemah dan tertindas sehingga mendapatkan keadilan. Karena Tuhan selalu membela bagi orang yang membutuhkanya, bicara keadilan dan kebaikan justru mengangkat martabat bangsa dan negara.
Sedangkan dalam sila ke lima yang berisi tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menurut prof yang murah senyum ini bisa dikatakan sangat abtrak, artinya penduduk Indonesia yang ratusan juta jiwa di mana tempat atau lembaga keadilan, menurutnya justru tidak ada keadilan .
Oleh karenanya agar dalam pengamalan sila ke lima dari pancasila mewujud ya harus benar-benar kita tegakkan dan dijalankan. Prof Hoga Sarahih juga mengutif kisah raja Salomo anak Daud meminta kepada Tuhan untuk mendapakan hikmat dan kebijaksanaan, supaya bisa berlaku adil untuk bangsanya.
Nah agar apa yang tertera dalam sila ke lima ini benar-benar terlaksana, Intinya kita mendoakan bagi peminpin dan bangsa untuk bisa melaksanakan yang adil dalam tugasnya.
Sedikit mengupas tentang sila ke lima prof menjelaskan dari butir-butir Pancasila di sila kelima sudah tercemin di bangsa kita seperti gotong royong, budaya yang luhur, menghormati sesama dan lain sebagainya
Founding father bangsa ini Soekarno mengatakan bahwa kesejahteraan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadi disini ada keadilan politik, keadilan agama , keadilan ekonomi dan keadilan lainnya. Dalam melaksanakan keadilan kita perlu proritas kerakyatan yang konsepnya mempertahankan persatuan’, tukas pria yang ahli komputer ini .
Kalau kita adil maka berhubungan dengan sila ke tiga persatuan Indonesia dimana bersatu dengan pendekatan sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradap dan untuk mencapai keadilan harus sila ke empat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yaitu berhikmat bijaksana.
Lalu apa itu keadilan? Keadilan adalah memberikan haknya kepada setiap manusia dimana kondisi kebenaran ideal keadaan secara moral adalah institusi sosial yang pertama. Jadi keadilan adalah kebenaran sistim kebenaran.
“Jadi banyak orang percaya bahwa ketidak adilan harus dilawan dan dihukum dan banyak gerakan sosial politik di dunia menegakan keadilan tetapi banyak teori bahwa definisi keadilan tidak jelas . Tetapi dalam keadilan hanya raja Daud saja yang adil sebagai manusia”, tutupnya mantabz.