Kelompok Cipayung Denpasar Mengadakan Bincang Santai

Ayo Bagikan:

DENPASAR – Kelompok Cipayung Denpasar mengadakan kegiatan Bincang Santai, yang dilaksanakan di sekretariat HMI Cabang Denpasar, sabtu (10/6/2023).

Kelompok Cipayung Denpasar ini terdiri dari 5 OKP (Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda) eksternal diantaranya: 1. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), 2. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), 3. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), 4. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), 5. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Pelaksanan kegiatan ini dimoderasi oleh founder Praga Institute yaitu Bung Arya Gangga. Acara ini menghadirkan 5 Pemantik yang berasal dari masing-masing perwakilan organ yaitu ada Bung Adhin Ali dari HMI Denpasar, Bung Putra dari Ketua GMKI Denpasar, Bung Roland dari Ketua PMKRI Denpasar, Halimatus Sakdia dari Ketua PMII Denpasar, dan yang terakhir ada Bung Gerry Gunawan dari GMNI Denpasar. Di mana peserta dari bincang santai kali ini dihadiri oleh lebih dari 60 orang yang berasal dari Cipayung Plus Kota Denpasar, Mahasiswa Organisasi Internal, dan Juga Mahasiswa Non Organisasi.

Pada bincang Santai kali ini mengambil tema “Peran Partai Politik dalam Menjaga Ruang Demokrasi “, Sehubungan dengan pembahasan yang begitu intens mengenai sistem Pemilu proporsional terbuka atau tertutup yang akhir-akhir ini menjadi wacana publik. Rekan-rekan OKP eksternal yang kemudian bersepakat untuk kembali mendiskusikan secara bersama-sama mencoba menimbang dari sudut pandang yang lain.

Hal ini ditanggapi oleh Bung Gerry Gunawan dari GMNI Denpasar yang sekaligus merupakan Mahasiswa Magister Hukum Universitas Udayana “memang proporsional tertutup juga sangat memungkinkan untuk calon-calon populis untuk menduduki jabatan strategis akan tetap jika dibandingkan dengan proporsional terbuka. ketika proposional tertutup, calon-calon populis masuk maka akan ditentukan oleh keputusan partai, kembali lagi bahwasanya bagaimana rekrutmen ini diterapkan oleh partai politik. yang pasti ketika diberlakukan proporsional tertutup maka ongkos politik menjadi lebih murah. jika nanti kita ingin bahas lebih detail bisa kita buatkan forum lain. Saya hanyalah seorang anak muda yang harus bersikap, karena Saya tidak ingin masih muda main netral-netralan, makanya Saya condong kesana” ungkapnya

Mengenai tema bincang santai kali ini ditanggapi oleh Bung Roland selaku Ketua PMKRI Denpasar
“Menelisik peran partai politik yang dilakoni selama ini dalam menjaga demokrasi di Indonesia, perlu dipertanyakan kembali. Ideologi kapitalisme telah menjamur dan menggerogoti kader-kader partai politik. Akibatnya kaderisasi politik dalam partai tidak berjalan. Adigium tentang pilihan membakar lumbung padi atau mengusir tikus yang memakan padi tersebut, membuat saya tergelitik. Kemudian memikirkan kemungkinan lain yaitu menggantikan lumbung padi itu dengan ubi atau makanan khas Indonesia lainnya”.

Adapun Statment Bung Putra Umbu yang juga merupakan Ketua GMKI Denpasar “dalam diskusi peran partai politik dalam menjaga ruang demokrasi yaitu menitik beratkan pada sistem Pemilu agar negara bisa memberikan kepastian hukum, kemanfaatan hukum dan keadilan bagi masyarakat dalam menghadapi pesta demokrasi yang akan dihadapi di tahun 2024.
Pesta demokrasi bukan saja strategi memainkan peran untuk mempertahankan kekuasaan atau melanggengkan kekuasaan tetapi menitik beratkan pada moral seperti pandangan Dr Johanes Laimena yang menyatakan bahwa politik bukan alat kekuasaan tetapi etika untuk melayani”

Satu-satunya pemantik wanita pada bincang santai malam hari ini yaitu Halimatus Sakdia yang merupakan Ketua PMII Cabang Denpasar merespon “Aku lebih senang pemuda yang merokok dan minum kopi sambil diskusi tentang bangsa ini daripada pemuda kutu buku yang memikirkan diri sendiri” begitulah kata Soekarno yang menjadikan salah satu semangat kita untuk menjalin silaturahim dalam sebuah momentum yang sedang hangat diperbincangkan, sebab masa depan bangsa kali ini ditentukan oleh pemudanya. Berdasarkan DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilihan Pemilu) dari pemerintah menunjukkan proporsi pemilih 14 Februari 2024 nanti dengan rentang usia 17-39 tahun itu mencapai 50% – 60%. Oleh karena pentingnya peran tersebut, maka kita harus andil didalamnya. Sebab setiap dari kita adalah pemimpin dan akan dipertanggungjawabkan kepemimpinannya”.

Dan closing statement disampaikan oleh Bung Adhin Ali dari HMI Cabang Denpasar sekaligus tuan rumah pada bincang santai yang diselenggarakan “Perlu kita sadari dalam negara demokrasi peran kita sebagai masyarakat bukan hanya ditentukan 1 hari dalam 5 tahun saat Pemilu saja melainkan lebih dari pada itu. Jangan pernah mengecilkan diri kalian, kalo kata Jalaludin Rumi Kalian adalah semesta yang bergembira, silahkan tentukan jalan yang kalian yakini masing-masing. Pemimpin itu tidak ditakdirkan, melainkan dibentuk, bagaimanapun latar belakang sosial ekonomi kalian, kalian semua pantas untuk menjadi Pemimpin, kalian semua pantas untuk menjadi Pejabat Publik selama kalian belajar dan berpolitik. Idealisme memang sangat mungkin terbentur dengan realita, namun saya yakin bahwa dari ribuan Pejabat Publik yang ada di negeri ini masih banyak orang baik. Hanya saja orang-orang baik ini selalu tergerus oleh kepentingan yang lebih besar, maka tugas dan peran kita bersama-sama adalah membangun kesadaran politik seluas-luasnya agar yang paham tentang situasi dan nasib bangsa ini bukan hanya segelintir, bukan hanya kita yang berada disini, melainkan seluruh orang di negeri ini. Kontribusi sekecil apapun kalo probabilitas keberhasilannya hanya 1% sekalipun tetap perlu diupayakan. Setidak-tidaknya kita tidak pasti gagal 100%. Kalo kata Pram dalam tetralogi pulau buruh Kita sudah berjuang sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya”. ungkap Bung Adhin Ali

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Ponpes Al-Zaytun Sambut Aksi Demo dengan Ajakan Nyanyian Damai

Thu Jun 15 , 2023
Indramayu, MajalahGaharu.com  – Waktu baru beranjak pukul 7.30 saat tiba, Kamis (15/06/73) pagi di lokasi.  Suasana Pintu Gerbang Pondok Pesantren Al-Zaytun  yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu terlihat tenang. Hanya satu dua warga  Ponpes  dan pekerja tampak memasuki untuk beraktivitas seperti biasa, tampak melapor ke penjaga sebelum […]

You May Like