Jakarta, majalahgaharu.com- Pusat sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar sudah dibuka secara bertahap atau unlock khususnya di DKI Jakarta mulai Tanggal 21 Mei 2020.
Dimana tanggal tersebut umat Kristiani merayakan hari kenaikan Isa Almasih , sedangkan tanggal 24-25 Mei umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri.
“Pembukaan secara berahap ini tentunya dilakukan dengan tetap menjaga jarak dan menggunakan masker”, terang Prof. Dr. dr. James Tangkudung., Sportmedicine., M.Pd. ketika diwawancarai awak media PEWARNA Indonesia ketika mengisi siaran di RPK 96.3 FM.
Prof. James Tangkudung lebih lanjut mengatakan ini menggunakan teori plasma, teori serum atau teori antibody yang ada dalam dunia kedokteran bahwa masa inkubasi covid-19 itu selama dua puluh satu hari, dimulai pemeritah mengumumkan Indonesia terpapar covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020.
Jika dihitung dari tanggal 2 Maret 2020 hingga 21 Mei terhitung sudah lebih dari tiga bulan atau 81 hari. Maka ketika dihitung 81 dibagi 21 hari sesuai perhitungannya maka akan berakhirnya fase ke empat.
“Jadi mulai Tanggal 21 Mei 2020 sudah bisa dibuka secara bertahap. Hanya ketentuan jaga jarak dan tetap menggunakan masker” terangnya yakin.
Prof. James Tangkudung melanjutkan agar mengalahkan dan membasmi covid-19 harus mengetahui kelemahan covid-19. Begini lanjut James bahwa covid-19 itu dilapisi oleh lemak, prinsipnya lemak akan hancur oleh lemak maka untuk menghancurkan alkohol atau disinfektan itu sudah tepat.
Yang paling penting adalah apabila kita merasakan panas diatas 37 derajat, batuk, pilek, alat indra perasa tidak berfungsi jangan panic, minum obat penurun panas, minum vitamin C dan E, terus bergerak jangan dibawa tidur, bawaan covid-19 itu malas ingin tidur, dengan kita tidur covid-19 semakin kuat menyerang tubuh kita.
“Ibarat air diselokan yang mampet semakin dibiarkan tergenang maka kuman kuman akan semakin banyak, dilokasi yang mampet itu tetapi ketika saluran yang mampet itu dibersihkan air kembali mengalir kuman kuman yang ada diselokan akan hilang di bawa arus air”, ungkap Ketua Umum Forum Komunikasi Kita PancasiIa Indonesia (FKKPI).
Demikian pula dengan tubuh kita apabila terus bergerak sel sel tubuh, serum akan bergerak memakan virus covid-19. Dengan bergerak ber-olahraga selama 30 menit membuat panas tubuh kita naik diatas 35 derajat celcius sampai dengan 39 derajat celcius dengan sendirinya panas tubuh kita membunuh virus covid-19.
“Persedian oksigen didalam paru paru kita harus selalu diisi dengan sebanyak mungkin oksigen karena covid-19 menghalangi oksigen masuk kedalam paru paru, berupa pengentalan dahak pada saluran pernafasan dengan menarik nafas sebanyak mungkin virus covid-19 akan kalah dan tidak berhasil menghambat saluran pernafasan” terang Prof. James Tangkudung yang sampai saat ini mash mengajar sebagai guru besar di program Pasca Sarjana Universitas Negri Jakarta.
Prof. James Tangkudung mengakiri percakapan pagi itu mengatakan bahwa umat manusia adalah mahluk tertinggi yang diciptakan Tuhan, dibawah manusia masih ada hewan, di bawah hewan baru ada mahluk yang amat kecil virus Covid-19, jangan sampai manusia kalah dengan kuman atau covid-19 ini.
bukankah manusia makluk cerdas dan kuat harus mampu mengalahkan kuman, tentu saja harus berhikmat. Berusaha sekuat tenaga, jangan anggap enteng.
“Dengan kecerdasan, hikmat, hidup sehat, banyak berdoa atau era et labora kita pasti bisa menang berperang membasmi covid-19 ini” pungkasnya.