majalahgaharu.com Hipmi dan panitia kerja RUU DPR RI mengadakan acara dengar pendapat yang dihadiri oleh pengurus Hipmi dari berbagai daerah, dari kementrian koperasi, pendindustrian, juga para pimpinan dan anggota Pansus. Dalam kesempatan itu Bahlil lahadalia ketua umum HIPMI mengatakan, UU sangat dibutuhkan karena jumlah pengusaha di indonesia hanya berkisar 1, 6% tahun 2016. Sedangkan saat ini berkisar 3,01% dibandingkan dengan negara tetangga seputar Asia tenggara masih kalah singapura 7%, Malaysia 5% dan Thailand 4,5%.
“Disisi lain cenderung rakyat Indonesia jauh lebih memilih karyawan dari pada profesi pengusaha, sementara dalam APBN sumber nya yang paling besar adalah pajak, dari swasta pula,” kata Bahlil dalam acara dengar pendapat yang di ketuai oleh Andreas.
Dari data ini baginya, sektor usaha harus terus didorong agar bisa memajukan ekonomi bangsa. Dan, menurutnya tidak ada cara lain untuk mencerdaskan rakyat kecuali dengan kecuali memperbanyak pengusaha.
Hanya satu persen warga kaya yang menguasai sekitar 50,3% aset atau kekayaan nasional. Ke depan kesenjangan ini dapat menjadi masalah sosial serius bagi negara. Maruara Sirait juga sepakat agar RUU ini segera disahkan, dan mengapresiasi kehadiran dan semangat Hipmi yang hadir dari berbagai daerah. “Senang rasanya baik partai pemerintah maupun diluar pemerintah sepakat untuk mendukung percepatan Undang-undang ini,”Tandasnya.